Jakarta City
Oleh : Rusman Raymanda
Dia pernah menjadi bagian
hidupnya,
Berguru di bawah langit
Jakarta,
Bergantung di atas tanah
mewah,
Menantang di antara
gedung-gedung megah.
Ia telah merasakan surganya,
Berbaring di bawah lampu gemerlap kota,
Bercanda di atas jembatan kematian,
Menyelinap di antara berkas-berkas kepalsuan.
Ia terlalu larut olehnya,
Bersendawa dengan limpahan
uang judi,
Bersenang-senang dengan
manisnya candu narkotika,
Meratap dosa di antara
bilik penjara.
Ia kini termakan buaiannya,
Segala obsesi hilang tak bernyawa,
Semua cita cinta balik bertanya,
Adakah harapan lekas bermuara ?
Jakarta City...
Magnet harapan, pengunduh
nasib,
Rantai hidupnya rapuh
terlindas adab,
Nafas semangatnya terbunuh
oleh azab,
Ia hilang arah tanpa
sebab.
Ia telah mengadu pulang,
Kepada luka sesal yang meradang,
Ia serahkan hidup ke hadapan Tuhan,
Menggali semangat baru di tanah kelahiran.
Majene, 12 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar