MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA PAI
DOSEN PEMBIMBING : MUH.
SAUPA ASAD, M.Pd.I
DISUSUN
OLEH :
STAI–DDI
MAJENE
T. A. 2012 / 2013
KATA
PENGANTAR
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah
SWT. Atas berkat dan hidayah-Nya-lah, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Tak lupa pula Shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW
sebagai "Uswatun Hasanah" bagi dunia pendidikan Islam.
Makalah yang berjudul “PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM
SEBAGAI DISIPLIN ILMU” ini sengaja kami susun sebagai tugas kelompok sekaligus
sebagai bahan diskusi pada tatap muka perkuliahan KAPITA SELEKTA PAI.
Sebelumnya, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
pembuatan makalah ini.
Akhirnya, kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah
ini tak luput dari segala kekurangan dan keterbatasan baik dari segi penulisan
maupun isi di dalamnya. Untuk itu, kami sangat mengharapkan saran ataupun
kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak terutama dari Dosen
Pembimbing yang bersangkutan, demi kesempurnaan pembuatan makalah-makalah
selanjutnya.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi diri kami pribadi, Amien… !!!
Minallahil Musta'an Wa'alaihit Tiklan
Majene, 7 Oktober 2012
Penyusun,
( KELOMPOK II )
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana
kita ketahui bahwa sumber utama pendidikan Islam adalah kitab suci Al-Qur’an
dan sunnah Rasulullah SAW, serta pendapat para sahabat dan ulama atau ilmuan
muslim sebagai tambahan. Pendidikan Islam sebagai sebuah disiplin ilmu harus
membuka mata bahwa keadaan pendidikan yang terjadi saat ini jauh dari apa yang
kita harapkan. Kita mengaharapkan bahwa pendidikan Islam memberikan kontribusi
terhadap pendidikan yang terdapat di Indonesia, namun hal tersebut belum
terealisasikan dengan maksimal. Salah satu faktor yang menjadi penyebab hal
tersebut adalah tidak diterapkannya sebuah prinsip sebagai dasar dalam
pendidikan.
Seringkali
sebuah prinsip hanya dijadikan sebagai sebuah formalitas saja. Prinsip tidak
dijadikan sebagai dasar atau pondasi bagai pencapaian sebuah tujuan. Padahal dalam
pencapaian tujuan yang diharapkan dalam pendidikan Islam, keberadaan
prinsip-prinsip sangatlah penting dan urgent.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah yang dimaksud dengan prinsip dan
disiplin ilmu dalam pendidikan Islam ?
2.
Apa saja yang menjadi prinsip-prinsip dalam
pendidikan Islam ?
3.
Bagaimana bentuk prinsip pendidikan Islam
sebagai disiplin ilmu ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PRINSIP DAN DISIPLIN
ILMU
DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Prinsip berarti asas atau kebenaran yang jadi
pokok dasar orang berfikir, bertindak dan sebagainya. Menurut Dagobert D. Runes
yang dikutip oleh Syamsul Nizar, mengartikan prinsip sebagai kebenaran yang bersifat
universal (universal truth) yang menjadi sifat dari sesuatu. Apabila dikaitkan
dengan pendidikan, maka prinsip pendidikan dapat dikatakan sebagai kebenaran yang
universal sifatnya dan menjadi dasar dalam merumuskan perangkat pendidikan.
Prinsip pendidikan diambil dari dasar pendidikan, baik berupa agama atau
ideologi negara yang dianut. Prinsip pendidikan Islam juga ditegakan di atas
dasar yang sama dan berpangkal dari pandangan Islam secara filosofis terhadap
jagad raya, manusia, masyarakat, ilmu pengetahuan dan akhlak. Pandangan Islam
terhadap masalah-masalah tersebut, melahirkan berbagai prinsip dalam pendidikan
Islam.
Sedangkan kata ilmu berasal dari bahasa Arab,
yakni “ilm” yang diartikan pengetahuan. Dalam filsafat, ilmu dan pengetahuan
itu berbeda, pengetahuan bukan berarti ilmu, tetapi ilmu merupakan akumulasi
pengetahuan, sebagaimana berbedanya antara science dan knowledge dalam bahasa
Inggris. Kata “ilm” dalam bahasa Arab menggunakan tiga huruf, yaitu huruf ‘ain,
lam, dan miem. Menurut Muhammad yang dikutip oleh Boedi Abdullah dalam buku
filsafat ilmu menjelaskan, bahwa tiga huruf itu mempunyai makna tersendiri,
yakni :
1.
Huruf ‘ain bentuknya di depan, ibarat mulut
yang posisinya selalu terbuka, menandakan bahwa mencari ilmu pengetahuan itu
tidak pernah kenyang.
2.
Huruf lam sesudah ‘ain, panjangnya tidak
terbatas. Boleh menjulang ke langit dan menjangkau cakrawala. Itu pertanda
bahwa mencari ilmu tidak mengenal batas usia.
3.
Huruf terakhir adalah huruf miem, yang
meletakan diri di dasar, menunduk pertanda kefakiran ilmunya. Artinya, meskipun
ilmu pengetahuan telah menjulang tinggi, seorang yang alim harus rendah hati
bagaikan ilmu padi.
B. PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM
1. Prinsip
Integral dan Seimbang
·
Prinsip Integral
Pendidikan
Islam tidak mengenal adanya pemisahan antara sains dan agama. Keduanya harus
terintegrasi secara harmonis. Dalam ajaran Islam, Allah adalah pencipta alam
semesta termasuk manusia. Allah pula yang menurunkan hukum-hukum untuk
mengelola dan melestarikannya. Hukum-hukum mengenai alam fisik disebut
sunnatullah, sedangkan pedoman hidup dan hukum-hukum untuk kehidupan manusia
yang disebut dinullah yang mencakup akidah dan syari'ah.
Al-Qur’an
merupakan ayat yang diturunkan Allah (ayat tanziliyah, qur’aniyah). Selain itu,
Allah memerintahkan agar manusia membaca ayat Allah yang berwujud
fenomena-fenomena alam (ayat kauniyah, sunatullah). Hal itu berarti bahwa
pendidikan Islam harus dilaksanakan secara terpadu (integral).
·
Prinsip Seimbang
Pendidikan
Islam selalu memperhatikan keseimbangan di antara berbagai aspek yang meliputi
keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara ilmu dan amal, urusan hubungan
dengan Allah dan sesama manusia, hak dan kewajiban. Hal ini senada dengan
Firman Allah SWT:
“Dan carilah pada apa yang
telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi”.
(Al-Qashash : 77)
2. Prinsip Bagian dari Proses
Rububiyah
Sebagai
khalifah, manusia juga mengemban fungsi rubbubiyah Allah terhadap alam semesta
termasuk diri manusia sendiri. Dengan perimbangan tersebut dapat dikatakan
bahwa karakter hakiki pendidikan Islam pada intinya terletak pada fungsi rubbubiyah
Allah secara praktis dikuasakan atau diwakilkan kepada manusia. Dengan kata
lain, pendidikan Islam tidak lain adalah keseluruhan proses dan fungsi
rubbubiyah Allah terhadap manusia, sejak dari proses penciptaan samspai dewasa
dan sempurna.
3. Prinsip Membentuk Manusia yang
Seutuhnya
Pendidikan
Islam dalam hal ini merupakan usaha untuk mengubah kesempurnaan potensi yang
dimiliki oleh peserta didik menjadi kesempurnaan aktual, melalui setiap tahapan
hidupnya. Dengan demikian fungsi pendidikan Islam adalah menjaga keutuhan
unsur-unsur individual peserta didik dan mengoptimalkan potensinya dalam garis
keridhaan Allah. Prinsip ini harus direalisasikan oleh pendidik dalam proses
pembelajaran. Pendidik harus mengembangkan baik kecerdasan intelektual,
emosional maupun spiritual secara simultan.
4. Prinsip Selalu Berkaitan dengan
Agama
Pendidikan
Islam bukan hanya mengajarkan ilmu-ilmu sebagai materi, atau keterampilan
sebagai kegiatan jasmani semata, melainkan selalu mengaitkan semuanya itu
dengan kerangka praktek (amaliyah) yang bermuatan nilai dan moral. Jadi,
pengajaran agama dalam Islam tidak selalu dalam pengertian (ilmu agama) formal,
tetapi dalam pengertian esensinya yang bisa saja berada dalam ilmu-ilmu lain
yang sering dikategorikan secara tidak proporsional sebagai ilmu sekuler.
5. Prinsip Terbuka
Pendidikan
Islam pada dasarnya bersifat terbuka, demokratis, dan universal. Menurut
Jalaludin yang dikutip oleh Bukhari Umar menjelaskan bahwa keterbukaan
pendidikan Islam ditandai dengan kelenturan untuk mengadopsi unsur-unsur
positif dari luar, sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakatnya,
dengan tetap menjaga dasar-dasarnya yang original (shahih), yang bersumber pada
Al-Qur’an dan Hadist.
6. Menjaga Perbedaan Individual
Perbedaan-perbedaan
yang dimiliki manusia melahirkan perbedaan tingkah laku karena setiap orang
akan berbuat sesuai dengan keadaannya masing-masing. Menurut Asy-Syaibani yang
dikutip oleh Prof. Dr. H. Ramayulis menjelaskan bahwa pendidikan Islam
sepanjang sejarahnya telah memelihara perbedaan individual yang dimilki oleh
peserta didik.
7. Prinsip Pendidikan Berlangsung
Sepanjang Hayat
Islam
tidak mengenal batas akhir dalam menempuh pendidikan. Hal tersebut mengingat
tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan Islam adalah terbentuknya
"akhlak al-karimah". Pembentukan itu membutuhkan waktu yang panjang,
yaitu sepanjang hayat manusia.
Selain
itu dalam buku Ilmu Pendidikan Islam yang ditulis Prof. Dr. H. Ramayulis
menjelaskan bahwa yang menjadi prinsip-prinsip pendidikan Islam itu diantaranya
adalah :
1)
Prinsip pendidikan Islam merupakan implikasi
dari karakteristik manusia.
2)
Prinsip pendidikan Islam adalah pendidikan
integral.
3)
Prinsip pendidikan Islam adalah pendidikan
yang seimbang.
4)
Prinsip pendidikan Islam adalah pendidikan
universal.
5)
Prinsip pendidikan Islam adalah dinamis.
Tidak
hanya itu, prinsip pendidikan Islam paling tidak mengacu kepada lima Aspek :
1.
Selalu mengacu kepada Al-Qur’an dan Hadits.
2.
Selalu mengarah kepada dunia dan akhirat.
3.
Bersifat teoritis dan praktis
Pendidikan Islam tidak cukup
hanya menyampaikan teori, karena tujuan materi itu tidak lain untuk
dilaksanakan guna mencapai amal yang tinggi disisi Allah dan "Uswatun
Hasanah" harus menjadi pedoman yang utama di dalam hidupnya.
4.
Sesuai dengan potensi yang dimiliki manusia
Setiap manusia mempunyai
potensi yang berbeda. Potensi manusia mempunyai beberapa hal, yaitu : Homo
Rasional ( manusia sebagai pemikir), Manusia harus menggunakan akalnya
seoptimal mungkin, sehingga dapat menghasilkan karya-karya yang dapat diambil
manfaat oleh umat muslim yang lain. Disamping itu manusia sebagai Homo Religius
( manusia sebagai makhluk beragama), pendidikan Islam harus memotivasi umatnya
untuk selalu memperkuat imannya.
5.
Berorientasi pada "Hablum Minallah Wa
Hablum Minannas"
C. PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI
DISIPLIN ILMU
Sebagai
suatu disiplin ilmu, pendidikan Islam merupakan sekumpulan ide-ide dan
konsep-konsep intelektual yang tersusun dan diperkuat melalui pengalaman dan
pengetahuan. Jadi mengalami dan mengetahui merupakan pengokoh awal dari konseptualisasi
itu. Untuk itu, Adam diajar nama-nama benda terlebih dahulu sebagai dasar
konseptual bagi pembentukan ilmu pengetahuan. Dengan demikian maka ilmu
pendidikan Islam dapat dibedakan antara ilmu pendidikan teoritis dan ilmu
pendidikan praktis.
Ada
tiga komponen dasar yang harus dibahas dalam teori pendidikan Islam yang pada
gilirannya dapat dibuktikan validitasnya dalam operasionalisasi. Tiga komponen
dasar itu ialah :
1.
Tujuan pendidikan islam harus dirumuskan dan
ditetapkan secara jelas dan sama bagi seluruh umat islam sehingga bersifat
universal.
2.
Metode pendidikan Islam yang kita ciptakan
harus berfungsi secara efektif dalam proses pencapaian tujuan pendidikan Islam
itu.
3.
Irama gerak yang harmonis antara metode dan
tujuan pendidikan dalam proses akan mengalami vakum bila tanpa kehadiran nilai
atau idea.
Konsepsi
Al-Quran tentang ilmu pengetahuan, tidak membeda-bedakan antara ilmu
pengetahuan agama dan umum. Kedua jenis ilmu pengetahuan itu merupakan kesatuan
yang tidak dapat dipisah-pisahkan, karena semua itu adalah merupakan
manifestasi dari ilmu pengetahuan yang satu yaitu ilmu pengetahuan Allah. Oleh
karena itu dalam Islam tidak dikenal adanya ilmu pengetahuan yang religius dan
non-religius (sekuler).
Pendidikan
islam sebagai disiplin ilmu telah mempunyai modal dasar yang potensial untuk
dikembangkan sehingga mampu berperan dijantung masyarakat dinamis masa kini dan
mendatang. Pendidikan islam saat ini masih berada pada garis marjinal
masyarakat, belum memegang peran sentral dalam proses pembudayaan umat manusia
dalam arti sepenuhnya. Untuk itu ilmu pendidikan islam yang menjadi pedoman
operasionalisasi pendidikan islam perlu dikembangkan sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan dalam dunia akademik yaitu :
1.
Memiliki objek pembahasan yang jelas dan khas
pendidikan islami meskipun memerlukan ilmu penunjang dari yang non-Islami.
2.
Mempunyai wawasan, pandangan, asumsi,
hipotesa, serta teori dalam lingkup kependidikan islami yang bersumberkan
ajaran islam.
3.
Memiliki metode analisis yang relevan dengan kebutuhan
perkembangan ilmu pendidikan yang berdasarkan islam, beserta sistem pendekatan
yang seirama dengan cocok keislaman sebagai kultur dan revilasi.
4.
Memiliki struktur keilmuan yang sistematis
mengandung totalitas yang tersusun dari komponen-komponen yang saling
mengembangkan satu sama lain yang menunjukkan kemandiriannya sebagai ilmu yang
bulat.
BAB III
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
1.
Prinsip pendidikan Islam juga ditegakkan atas kebenaran
yang universal dan berpangkal dari pandangan Islam secara filosofis terhadap
jagad raya, manusia, masyarakat, ilmu pengetahuan dan akhlak. Kata
"ilm" berasal dari bahasa Arab berarti pengetahuan, menggunakan tiga
huruf: 'ain, lam dan miem mempunyai maksud bahwa dalam mencari ilmu pengetahuan
itu tak pernah puas, tanpa mengenal batas usia, dan tetap rendah hati seperti
"ilmu padi".
2.
Prinsip-prinsip pendidikanIslam meliputi: prinsip
integral dan seimbang, prinsip bagian dari proses Rububiyah, prinsip membentuk
manusia yang seutuhnya, prinsip selalu berkaitan dengan agama, prinsip terbuka,
menjaga perbedaan individual, dan prinsip pendidikan berlangsung sepanjang
hayat.
3.
Ilmu pendidikan islam sebagai sebuah disiplin
ilmu harus senantiasa berpegang kepada prinsip-prinsip pendidikan islam yang
bersumber dari Al-Qur’an, hadits, dan ijtihad. Apabila sebuah disiplin ilmu
tidak memilki prinsip khususnya prinsip pendidikan Islam tersebut, maka
dikhawatirkan akan terjadi sekularisasi dan liberalisasi pendidikan.
B. IMPLIKASI
Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu harus
senantiasa mampu mengilmiahkan wawasan atau pandangan tentang kependidikan yang
terdapat di dalam sumber-sumber pokoknya dengan bantuan dari pendapat para
sahabat dan ulama'/ilmuan muslim. Oleh karenanya kita sebagai insan akademika
yang terdapat dalam sebuah lembaga pendidikan harus lebih mengoptimalkan daya
fikir dan mental untuk menatap pendidikan ke depan yang lebih maju.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H. M., Kapita Selekta Pendidikan
(Islam & Umum), Jakarta: Bumi Aksara, 2000
Ramayulis dan Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Telaah Sistem Pendidikan dan Pemikiran Para Tokohnya), Jakarta: Kalam Mulia, 2010
Umar, Bukhari, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: AMZAH, 2010
Abdullah, Boedi, Filsafat Ilmu (Kontemplasi Filosofis tentang Seluk-Beluk Sumber dan Tujuan Ilmu Pengetahuan), Bandung: CV. Pustaka, 2009
Badaruddin, Kemas, Filsafat Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar