ھَذِّبِ النَّفْسَ باِلْعُلُوْمِ
لِتَرْ قى
فَتَرَ ى الْكُلَّ
فَھُوَ لِلْكُلَّ بَيْتُ
اِنَّمَا النَّفْسُ كاَلزُّ
جَاجَةِ وَاْلعَقْلُ سِرَا جٌ
وَ حِكْمَةُ ﷲِ زَ
يْتُ
فَاءِ ذَا اَشْرَ
قَتْ فَاءِ نَّكَ حَىٌّ
وَ اِ ذَا اَظْلَمَتْ
فَإِ نَّكَ مَيْتُ
Terjemahan :
“Didiklah jiwamu dengan segala
ilmu, maka ia menjadi tinggi derajatnya,
Lalu kamu akan melihat
keseluruhan ilmu itu dan bagi keseluruhannya itulah bermukimnya ilmu itu.
Sesungguhnya jiwa bagaikan
kaca dan akal pikirannya bagaikan lampunya,
Sedang hikmah (kebijakan)
Allah bagaikan minyaknya,
Maka jika ia bercahaya, kamu menjadi hidup,
Dan jika ia padam, maka kamu
menjadi mati”
(Ibnu Sina)
(Sebuah
ilustrasi bagaimana hubungan IPTEK dengan bimbingan Tuhan dan optimisme kehidupan [Arifin,
2007: 51-52] ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar