Kamis, 03 Juli 2014

Kumpulan Puisi Pemilu dan Politik Terbaik : Bisa Jadi !!!!



BISA JADI !!!
Oleh : Rusman Raymanda
Pemilu sebentar lagi…,
Golput bisa jadi !!!
Kalau terlalu…, sulit dapat yang sejati,
Akhirnya gak jadi-jadi,
Ujung-ujungnya pemilu menjadi-jadi,
Terpaksa golput batal beraksi.
            Hanyalah Tuhan yang tahu,
            Bagaimana nasib negeri ini,
            Biarkan pemimpin tahu diri,
            Asal jangan…, asal terima janji-janji,
            Asal jangan…, asal pilih,
            Soalnya, bisa jadi !!!
            Nanti kena batu sendiri,
            Biarkan pemilu berjalan pasti.
Kalau pemilu dihadapi dengan jujur,
Bisa jadi !!!
Rakyat jual mahal demokrasi,
Agar dapat membeli pemimpin sejati.
            Kalau demokrasi dijual gratis,
            Bisa jadi !!!
            Jiwa pemimpin berubah drastis,
            Lama-lama melunjak tanpa kapabilitas,
            Makin bangga tanpa integritas.
Pastikan, jangan salah pilih !
Jangan asal contreng nomor mistis,
Jangan langsung nyoblos karena pemanis,
Yah…, bisa jadi !!!
Bisnis korupsi akan kian berjalan mulus,
Solusi menjadi berbisik sinis,
Akhirnya…, bisa jadi !!!
Rakyat gugur, pemimpin mujur,
Pemimpin puas, rakyat terbaring lemas….

Rangas TamMalassu-Majene, 14 Januari 2014

_________________________________________________________________________
PEMIMPIN SEJATI
 Oleh : Rusman Raymanda

Berangkat dari hati nurani,
Berpolitik sehat membangun bangsa,
Ambisi demi bakti Negara,
Menuntun rakyat mengukir prestasi.
            Jujur, adil dan berwibawa,
            Bukan hanya sebuah janji,
            Menjunjung tinggi nilai Pancasila,
            Nasib rakyat tetap peduli.
Bersama wujudkan kebersamaan,
Turun tangan salurkan pembangunan,
Mengharumkan bangsa di mata dunia,
Menggelar kemajuan Indonesia.
            Sang pemimpin sejati,
            Mempertahankan jati diri bangsa,
            Menjaga keutuhan nusantara,
            Dari ancaman yang membuntuti.
Semoga sang pertiwi mentakdirkannya,
Semoga rakyat, cerdas memilihnya,
Agar Indonesia bebas merdeka,
Agar hati rakyat, menang sejahtera.

Rangas TamMalassu-Majene, 29 September 2006

Kumpulan Puisi Pemilu dan Politik Terbaik : Teka-Teki Pemimpin



TEKA-TEKI PEMIMPIN
 Oleh : Rusman Raymanda

Tiada yang bisa menebak pasti,
Siapa yang akan terpilih nanti,
Tapi yang pasti harus tepat janji,
Jangan hanya manis di partai.
            Tak selamanya pilihan tepat,
            Yang menjanjikan malah tereliminasi,
            Yang terpilih berulah sensasi,
            Rakyat sendiri terpaksa gigit jari.
Siapapun yang terpilih…
Tak perlu mengumbar banyak janji,
Tak usah mengenang prestasi,
Yang perlu adalah bukti,
Yang penting amanah dan tanggap peduli,
Bukan malah khianat sembunyi-sembunyi.
            Yang paling penting fokus pada kondisi,
            Yang paling manis konsisten pada nasib negeri,
            Yang paling hebat berani turun sendiri,
            Memantau setiap akar masalah dengan teliti,
            Lebih transparan dalam mencari solusi,
            Bukan malah membuat rekayasa politik,
            Yang bikin bingung rakyat,
            Bikin beban Negara makin melarat.
Bukan sulap bukan sihir…
Teka-teki pemimpin sulit tertebak,
Sungguh sulitnya dapat pemimpin sejati,
Menjadi pemimpinpun tak semudah membalik jari,
Banyak masalah tentu banyak pikir,
Banyak tugas tentu suka sibuk,
Asal jangan sibuk menyendiri,
Asal jangan pintar memutar balik kondisi,
Nanti rakyat protes berkoreksi.

Rangas TamMalassu-Majene, 14 Januari 2014

Kamis, 26 Juni 2014

Kumpulan Puisi Berbahasa Mandar Terbaik : Tommuanena Mandar (Buat Mahaputra Indonesia : H. A. Depu)



TOMMUANENA MANDAR
Buat Mahaputra Indonesia : H. A. Depu (Ibu Agung)

Inditia pemburudusanna Todilaling,
Mattarrusang pappasanna Tomepayung,
Warris manu’ sapparayana Balanipa,
Ditaji taro’da, makatoi,
Ditaji bassi, occongannami.
Inditia Imasaghena, Itarrare matindo,
            Tassayu nariwa sappulo sokko’,
            Napomagia nakke’ appe’ banua kaiyang,
            Sitinaya nasippi’ Pitu Ba’bana Binanga,
            Makanang napperri Pitu Ulunna Salu’.
Titulis di dawa’ bulawang,
Tuo manannungan di ate pa’banua,
Sumanga’na tomelo’ membere di baona lita’,
Mua’ diang to landur pasayu,
Tiling sokko’na tirabbi gayanna.
            Lumbang bandera merah-putih,
            Diong anna’ di wao, di kanang di kaeri,
            I’dami diang mellelo nalandurri Balada,
            Meberemi panser nappang ewangan malawas,
            Diolona boyang adza’ natata’bang mamaya mellelo.
Tisollor domai nasaleppang cipo’na,
Tikakkar bilua’na, pali napurai sambayang lohorna,
Natuyu’ pepasse’na, naondongngi merra’etti anna’ ma’ua,
“Silumbangang pai batangngu, muli’ai pai bakkeu,
Nasippi’ pa’issangan, basepa’ anna’ tada’ mating,
Nalappe’ la’lang buwur”.
            Naparappi isorai,
            Nawalulu’ ambal sure’ bulawang,
            Anna’ membolong diparanna sipaelo’,
            I’da’ melo’ naparetta Tokara matanna.
Melloli’ di sallambar lapi-lapi,
Lipi di parri’, matindo di sussa,
Pattang nala sulo, urang nala la’lang,
Mapponayoi paranna Tomelo’ membere di baona lita’,
Napatumballe’ lita’ pembolongatta’.
            Lelemi pammase Puang,
            Pa’da batang tappa’da pau-paunna,
            Pa’da tongammi batang Irakka payung,
            Sisara’ tubu anna’ nyawa Itarra’ jasa,
            Memberu’-beru’mi sangana, pale’I malassu pale’I sarombong.

Karya : H. Ahmad Asdy
(Yayasan Mahaputra Mandar)