Kamis, 03 Juli 2014

Kumpulan Puisi Perpisahan di Sekolah Terbaik : Bingkisan Perpisahan, Kenangan Bersamamu, Air Mata Penuh Arti, Dalam Perpisahan, dan Akhir Sebuah Perpisahan



BINGKISAN PERPISAHAN
 Oleh : Rusman Raymanda

Kutatapi lorong-lorong masa lalu,
Saat mentari terbit pagi,
Sekilas raut muka guruku,
Menjadi renungan di kala hari.
            Engkau begitu berarti bagiku,
            Kau terangi kegelapan hidupku,
            Kau tumbuhkan bakat dalam diriku,
            Kau tuliskan cita-cita di setiap langkahku.
Dalam perpisahan ini …
Kuingin menatapi wajahmu,
Kuingin memetik sebuah arti,
Segala perjuangan, pengorbanan dan kasih sayangmu.
            Tak kuasa ku membalas semuanya,
            Tak kuasa ku menahan air mata,
            Terima kasih, tulus kami sembahkan,
            Atas segala yang kau berikan.
Hanya bingkisan perpisahan ini …
Yang bisa kupersembahkan,
Suara hati tulus kami,
Sebuah puisi, terima kasih untuk guru.

Rangas TamMalassu-Majene, 9 Juli 2005
“Persembahan untuk semua guru-guruku tercinta dari SD, SMP, SMA, PKBM, LPK sampai PT, juga kepada guru ngajiku yang terhormat. Semoga mereka semua diberi kesehatan dan kesuksesan bagi yang masih hidup, dan semoga mereka diberikan cahaya di alam kubur atas jasa-jasanya yang terus mengalir di hidupku, Aamiin … !!!”

_______________________________________________________

KENANGAN BERSAMAMU
 Oleh : Rusman Raymanda

Diantara bilik, ruang sekolahku,
Di sela-sela terali hidupku,
Tersimpan seribu bayangan,
Semasa hidupmu disini,
Di kursi depanmu …
            Engkau …
            Sinari ruang gelapku,
            Mengitari akal budiku,
            Dari semua bimbinganmu,
            Penuh arti masa depanku.
Kutatapi …
Papan tulis bergores putih,
Lembaran-lembaran kertas bertulis hitam,
Dan gema suaramu yang terlukis indah,
Diantara langit-langit, ruang sekolahku.
            Sejarah dengan engkau mahaguru,
            Takkan terhapus oleh waktu,
            Bagai legenda kenangan bersamamu,
            Sampai akhir masa.

Rangas TamMalassu-Majene, 9 Juli 2005

#####################################################################################


AIR MATA PENUH ARTI
 Oleh : Rusman Raymanda

Dalam perpisahan ini,
Kau aliri air mataku,
Dengan kenangan yang berarti,
Dalam hidup dan masa depanku.
            Aku berdiri disini,
            Menatap setengah mimpi,
            Mengenang semua bimbinganmu,
            Menyatu dalam sebuah ilmu.
Bakat yang terpendam jauh,
Kau tumbuhkan dengan ketulusanmu,
Sikap yang terlampau salah,
Kau perbaiki dengan pengorbananmu.
            Dari sini ku mulai terharu,
            Terima kasih wahai guruku,
            Biarlah air mata ini berderai,
            Air mata penuh arti.

Rangas TamMalassu-Majene, 5 Januari 2005

 @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

 DALAM PERPISAHAN
Untuk semua guru-guruku tercinta …
 Oleh : Rusman Raymanda

Setetes air mata kesedihan,
Mengalir di antara kenangan lalu,
Kujelang semua dalam waktu,
Di dalam perpisahan ini.
            Kau …
            Bagaikan sosok pahlawan,
            Menolongku dalam kebodohan,
            Tulus menuntun sejumlah perilaku,
            Rela memberi segudang ilmu,
            Ikhlas memberi motivasi.
Engkau …
Ibarat air yang jernih,
Memberiku latar kehidupan,
Menyirami bakatku yang terpendam,
Yang haus akan arti ajarmu,
Hingga tumbuh menjadi cita-cita.
            Dirimu …
            Laksana cahaya kemilau,
            Sinari pikiran gelapku,
            Menerangi sikap hitamku,
            Yang kelam tanpa bimbinganmu,
            Memberi arti di setiap langkahku.
Setiap waktu, hadirku menjadi beban buatmu,
Pengorbananmu takkan sia-sia,
Wahai guruku …
Terima kasih atas segalanya,
Jasa-jasamu tiada duanya,
Tak terbalaskan, terkenang sepanjang masa.

Rangas TamMalassu-Majene, 23 Desember 2005

 __________________________________________________________________________

AKHIR SEBUAH PERPISAHAN
 Oleh : Rusman Raymanda

Tatkala ku berdiri di sini,
Melihat sekilas seribu wajah guru,
Sembari air mata menanti,
Di akhir perpisahan sekolahku.
            Haruskah ku mulai melangkah,
            Tak kuasa ku hapus air mata,
            Haruskah kutinggalkan kenangan indah,
            Penuh dengan bekal cita-cita.
Tatkala ku mulai berjabat tangan,
Dan tatkala kulambaikan tangan,
Bukanlah akhir segalanya,
Hanyalah ketulusan mampu kubawa.
            Kurasakan getaran tangisanmu,
            Menarik kalbu jiwaku,
            Terima kasih wahai guruku,
            Atas semua ilmu dan bimbinganmu.
Hanya waktu yang berbicara,
Isakan tangis mulai bergema,
Kubawa bekal yang kan berarti,
Kuraih semua di kala nanti.

Rangas TamMalassu-Majene, 19 September 2005

Kumpulan Puisi Pemilu dan Politik Terbaik : Bisa Jadi !!!!



BISA JADI !!!
Oleh : Rusman Raymanda
Pemilu sebentar lagi…,
Golput bisa jadi !!!
Kalau terlalu…, sulit dapat yang sejati,
Akhirnya gak jadi-jadi,
Ujung-ujungnya pemilu menjadi-jadi,
Terpaksa golput batal beraksi.
            Hanyalah Tuhan yang tahu,
            Bagaimana nasib negeri ini,
            Biarkan pemimpin tahu diri,
            Asal jangan…, asal terima janji-janji,
            Asal jangan…, asal pilih,
            Soalnya, bisa jadi !!!
            Nanti kena batu sendiri,
            Biarkan pemilu berjalan pasti.
Kalau pemilu dihadapi dengan jujur,
Bisa jadi !!!
Rakyat jual mahal demokrasi,
Agar dapat membeli pemimpin sejati.
            Kalau demokrasi dijual gratis,
            Bisa jadi !!!
            Jiwa pemimpin berubah drastis,
            Lama-lama melunjak tanpa kapabilitas,
            Makin bangga tanpa integritas.
Pastikan, jangan salah pilih !
Jangan asal contreng nomor mistis,
Jangan langsung nyoblos karena pemanis,
Yah…, bisa jadi !!!
Bisnis korupsi akan kian berjalan mulus,
Solusi menjadi berbisik sinis,
Akhirnya…, bisa jadi !!!
Rakyat gugur, pemimpin mujur,
Pemimpin puas, rakyat terbaring lemas….

Rangas TamMalassu-Majene, 14 Januari 2014

_________________________________________________________________________
PEMIMPIN SEJATI
 Oleh : Rusman Raymanda

Berangkat dari hati nurani,
Berpolitik sehat membangun bangsa,
Ambisi demi bakti Negara,
Menuntun rakyat mengukir prestasi.
            Jujur, adil dan berwibawa,
            Bukan hanya sebuah janji,
            Menjunjung tinggi nilai Pancasila,
            Nasib rakyat tetap peduli.
Bersama wujudkan kebersamaan,
Turun tangan salurkan pembangunan,
Mengharumkan bangsa di mata dunia,
Menggelar kemajuan Indonesia.
            Sang pemimpin sejati,
            Mempertahankan jati diri bangsa,
            Menjaga keutuhan nusantara,
            Dari ancaman yang membuntuti.
Semoga sang pertiwi mentakdirkannya,
Semoga rakyat, cerdas memilihnya,
Agar Indonesia bebas merdeka,
Agar hati rakyat, menang sejahtera.

Rangas TamMalassu-Majene, 29 September 2006