BINGKISAN PERPISAHAN
Oleh : Rusman Raymanda
Kutatapi lorong-lorong
masa lalu,
Saat mentari terbit pagi,
Sekilas raut muka guruku,
Menjadi renungan di kala
hari.
Engkau begitu berarti bagiku,
Kau terangi kegelapan hidupku,
Kau tumbuhkan bakat dalam diriku,
Kau tuliskan cita-cita di setiap langkahku.
Dalam perpisahan ini …
Kuingin menatapi wajahmu,
Kuingin memetik sebuah
arti,
Segala perjuangan,
pengorbanan dan kasih sayangmu.
Tak kuasa ku membalas semuanya,
Tak kuasa ku menahan air mata,
Terima kasih, tulus kami sembahkan,
Atas segala yang kau berikan.
Hanya bingkisan
perpisahan ini …
Yang bisa kupersembahkan,
Suara hati tulus kami,
Sebuah puisi, terima
kasih untuk guru.
Rangas TamMalassu-Majene, 9 Juli 2005
“Persembahan untuk semua guru-guruku tercinta dari SD, SMP, SMA, PKBM,
LPK sampai PT, juga kepada guru ngajiku yang terhormat. Semoga mereka semua
diberi kesehatan dan kesuksesan bagi yang masih hidup, dan semoga mereka
diberikan cahaya di alam kubur atas jasa-jasanya yang terus mengalir di
hidupku, Aamiin … !!!”
_______________________________________________________
KENANGAN BERSAMAMU
Oleh : Rusman Raymanda
Diantara bilik, ruang
sekolahku,
Di sela-sela terali
hidupku,
Tersimpan seribu
bayangan,
Semasa hidupmu disini,
Di kursi depanmu …
Engkau …
Sinari ruang gelapku,
Mengitari akal budiku,
Dari semua bimbinganmu,
Penuh arti masa depanku.
Kutatapi …
Papan tulis bergores
putih,
Lembaran-lembaran kertas
bertulis hitam,
Dan gema suaramu yang
terlukis indah,
Diantara langit-langit,
ruang sekolahku.
Sejarah dengan engkau mahaguru,
Takkan terhapus oleh waktu,
Bagai legenda kenangan bersamamu,
Sampai akhir masa.
Rangas TamMalassu-Majene, 9 Juli 2005
#####################################################################################
AIR MATA PENUH ARTI
Oleh : Rusman Raymanda
Dalam perpisahan ini,
Kau aliri air mataku,
Dengan kenangan yang
berarti,
Dalam hidup dan masa
depanku.
Aku berdiri disini,
Menatap setengah mimpi,
Mengenang semua bimbinganmu,
Menyatu dalam sebuah ilmu.
Bakat yang terpendam
jauh,
Kau tumbuhkan dengan
ketulusanmu,
Sikap yang terlampau
salah,
Kau perbaiki dengan
pengorbananmu.
Dari sini ku mulai terharu,
Terima kasih wahai guruku,
Biarlah air mata ini berderai,
Air mata penuh arti.
Rangas TamMalassu-Majene, 5 Januari 2005
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
DALAM PERPISAHAN
Untuk semua guru-guruku tercinta …
Oleh : Rusman Raymanda
Setetes air mata
kesedihan,
Mengalir di antara
kenangan lalu,
Kujelang semua dalam
waktu,
Di dalam perpisahan ini.
Kau …
Bagaikan sosok pahlawan,
Menolongku dalam kebodohan,
Tulus menuntun sejumlah perilaku,
Rela memberi segudang ilmu,
Ikhlas memberi motivasi.
Engkau …
Ibarat air yang jernih,
Memberiku latar
kehidupan,
Menyirami bakatku yang
terpendam,
Yang haus akan arti
ajarmu,
Hingga tumbuh menjadi
cita-cita.
Dirimu …
Laksana cahaya kemilau,
Sinari pikiran gelapku,
Menerangi sikap hitamku,
Yang kelam tanpa bimbinganmu,
Memberi arti di setiap langkahku.
Setiap waktu, hadirku
menjadi beban buatmu,
Pengorbananmu takkan
sia-sia,
Wahai guruku …
Terima kasih atas segalanya,
Jasa-jasamu tiada duanya,
Tak terbalaskan,
terkenang sepanjang masa.
Rangas TamMalassu-Majene, 23 Desember 2005
__________________________________________________________________________
AKHIR SEBUAH PERPISAHAN
Oleh : Rusman Raymanda
Tatkala ku berdiri di
sini,
Melihat sekilas seribu
wajah guru,
Sembari air mata menanti,
Di akhir perpisahan sekolahku.
Haruskah ku mulai melangkah,
Tak kuasa ku hapus air mata,
Haruskah kutinggalkan kenangan indah,
Penuh dengan bekal cita-cita.
Tatkala ku mulai berjabat
tangan,
Dan tatkala kulambaikan
tangan,
Bukanlah akhir segalanya,
Hanyalah ketulusan mampu
kubawa.
Kurasakan getaran tangisanmu,
Menarik kalbu jiwaku,
Terima kasih wahai guruku,
Atas semua ilmu dan bimbinganmu.
Hanya waktu yang
berbicara,
Isakan tangis mulai
bergema,
Kubawa bekal yang kan
berarti,
Kuraih semua di kala
nanti.
Rangas TamMalassu-Majene, 19 September 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar