KUMPULAN PANTUN ASMARA
Oleh :Rusman Raymanda
1) Benang kusulam jarumnya lepas,
Sulam kain
bermata kembang,
Surat kau
kirim kini kubalas,
Terima daku
semata wayang.
2) Bikin lagu buat rekaman,
Lagu melayu
tuk tersayang,
Hanya engkau gadis
pujaan,
Setiap tidur
terbayang-bayang.
3) Jalan-jalan ke pasar malam,
Jangan lupa
beli kecapi,
Jangan lupa
beri salam,
Kepada orang
yang kau cintai.
4) Kucoba-coba mengupas mangga,
Mangga
kumakan biji kutelan,
Kucoba-coba
belajar cinta,
Cinta
kumakan, duit kau telan.
5) Duda pergi ke warung janda,
Beli nasi
sarapan pagi,
Surat kutulis
untuk si Dia,
Do’i pujaan
penghibur hati.
6) Bulu ketek rambut ketiak,
Rambut botak
penuh kutu,
Bukan cinta
akupun tidak,
Bukan sayang
malah merindu.
7) Bulan madu bulan purnama,
Malam minggu
malam ceria,
Lihat gadis
ku penasaran,
Ingin ketemu
sesering mungkin.
8) Pohon mangga di bukit ijo,
Paling enak
makan sawo,
Aku sedang
bermain pantun,
Pantunku ini
minta jawaban.
9) Tangan panda mengorek pandan,
Kukunya harum
kena daunnya,
Surat kukirim
minta balasan,
Cinta kuharap
kau kan terima.
10) Kalau ada lintah di danau,
Minta satu
buat umpannya,
Kalau ada
cinta padamu,
Minta sedikit
rasa sayangnya.
11) Paling enak makan jepa,
Campur lauk
ikan kerapu,
Kalau memang
kau tak suka,
Jangan
melirik jika tak mau.
12) Angin barat musim semi,
Dingin badan
terasa lama,
Rindu berat
hatiku ini,
Ingin ketemu
gadis tercinta.
13) Kura-kura ketiban perahu,
Perahu lepas
di laut dalam,
Pura-pura
cinta padaku,
Jangan nyesal
bila kucium.
14) Kalau burung bisa bicara,
Entah apa
kata kurcaci,
Kalau cinta
sudah bicara,
Cinta kuharap
rindu kunanti.
15) Kalaulah ada jatah,
Makanpun bisa
jadi,
Kalaulah ada
jodoh,
Kawinpun bisa
dicari.
16) Kucing belang mencuri ikan,
Hitam
hidungnya kena arang,
Si hidung
belang curi perawan,
Pesek
hidungnya kena kutang.
17) Kalau duit jadi permata,
Balas uang
dengan hiasan,
Kalau cinta
kau terima,
Balas daku
dengan senyuman.
18) Paman datang membawa kolak,
Bibi lari
membawa dadar,
Cinta datang
takkan kutolak,
Cinta lari
takkan kukejar.
19) Bila malam jum’at menyapa,
Ketemu pocong
mati berlari,
Bila malam
minggupun tiba,
Ketemu pacar
kawin lari.
20) Paling enak makan tahu,
Campur kecap
terasa nikmat,
Paling enak
pengantin baru,
Masuk kamar
terasa nikmat.
21) Cari-cari kutu kepala,
Dapat satu
dimakan monyet,
Cari-cari
gadis jelita,
Dapat satu
bekas kudapat.
22) Apalah daya mendaki gunung,
Kaki terkilir
tangan berdarah,
Apalah daya
mencuri pandang,
Hati bersedih
pacar selingkuh.
23) Jalan ke laut ke tepi pantai,
Injak pasir
dapat permata,
Jalan ke
pacar ke rumah do’i,
Incar gadis
dapat janda.
24) Layang-layang di langit biru,
Burung
melayang hinggap di tali,
Sayang-sayang
hati merindu,
Pacar baru ke
lain hati.
25) Pandang-pandang jauh kemana,
Jauh
dipandang indah di mata,
Pandang-pandang
si cewek seksi,
Jauh
dipandang bau terasi.
26) Kalau lihat kucing menari,
Mata tikus
seperti panter,
Kalau lihat
cowok seksi,
Mata cewek
seperti senter.
27) Jangan minta jadi usil,
Pandang diri
tak pandang mati,
Jangan cinta
gadis komersil,
Pandang duit
tak pandang hati.
28) Dari siang hingga malam,
Nenek tua
menghitung waktu,
Paling asyik
pacaran malam,
Cium pacar
tiada yang tahu.
29) Kalau ada kayu jati,
Jati diikat
kulit cendana,
Kalau ada
cinta di hati,
Jodoh pasti
takkan kemana.
30) Sudah lama buahku matang,
Ingin kupetik
apa hasilnya,
Sudah lama
beta membujang,
Ingin kawin
duda jadinya.
31) Masuk WC tempat pipis,
Ingin berak
langsung kentut,
Kantong
kosong dompet tipis,
Ingin kawin
tak ada duit.
32) Kalaulah ada jeruk di dapur,
Bolehkah
makan ikan dibakar,
Kalaulah ada
jodoh berdua,
Bolehkah kita
nikah bersama.
33) Jangan tanya si Ali baba,
Tanya
langsung sama raja,
Jangan tanya
cinta sejati,
Tanya
langsung dalam hati.
34) Dari Rangas hingga ke Bo’di,
Terus
terdengar orang mengaji,
Cinta padamu
takkan berubah,
Hanya engakau
yang terindah.
35) Kucari-cari barang yang manis,
Hanya tebu
yang terpandang,
Kucari-cari
seorang gadis,
Hanya engkau
yang tersayang.
36) Kalau lalat hinggap di nasi,
Rasa-rasa
baunya basi,
Kalau dicium
pacar tersayang,
Rasa-rasa
indahnya melayang.
37) Air laut bertanya malu,
Sedari dulu
terasa asin,
Kalau tidak
bertemu dikau,
Seharipun rasanya
setahun.
38) Jari manis semanis madu,
Telunjuk ada
tunjuk siapa,
Tanpa kamu di
sisi daku,
Hidup merana
terasa hampa.
39) Lidi kelapa dibuat layang,
Angin datang
sepoi-sepoi,
Salam mesra
untuk tersayang,
Salam manis
pujaan hati.
40) Ada burung di bawah tali,
Perangkap
lalu ikat di kaki,
Aku cinta
kepadamu,
Sampai mati
bilang I Love You.
41) Jelajahi ke negeri kayang,
Bidadari
seribu malu,
My darling,
pacar tersayang,
Cantik manis
serasa madu.
42) Kayu tua di ranting mawar,
Kayu meranti
dibuat meja,
Sakit rindu
tiada penawar,
Sakit hati
tiada obatnya.
43) Kalau Sinta panggil ayah,
Ramayana jadi
Laksmana,
Kalau cinta
lama berpisah,
Putus dicinta
ulampun tiba.
44) Pahat ukir di kayu hitam,
Kayu hitam
hilang semalam,
Tulis surat
buat si gadis,
Gadis malu
dibilang manis.
45) Pulang kampung dari seberang,
Bawa duit
setumpuk uang,
Sudah lama
aku menanti,
Pacar datang
mencuri hati.
46) Kalau minta tanganku merah,
Kalau jalan
kaki merayu,
Kalau cinta
jangan kau marah,
Kalau sayang
jangan belagu.
47) Kambing liar masuk kandang,
Kandangnya
lapuk dalam sehari,
Yang cantik
janganlah sombong,
Yang jelek
jangan emosi.
48) Mata-mata di atas hidung,
Alis berkerut
menatap malu,
Bilang saja
berterus terang,
Saya siap
trima cintamu.
49) Gelap mata terasa buta,
Tangan meraba
seujung jari,
Bilang saja
kalau kau cinta,
Jangan sampai
terlambat nanti.
50) Mati-mati ayam betina,
Dalam sangkar
merayap luka,
Hati-hati
kalau bercinta,
Jangan sampai
ketemu janda.
51) Sungguh nikmat semanis gula,
Campur kopi
obat kepala,
Sungguh
cantik manis aduhai,
Bagai bunga
kembang melati.
52) Biar dapat si kayu jati,
Asal senang
pahat ukiran,
Biar dapat si
gadis miskin,
Asal senang
kaya di hati.
53) Kalau minta putarin lagu,
Lagu dangdut
lagu India,
Kalau cinta
tak pandang harta,
Kalau sayang
tak pandang waktu.
54) Jangan coba bikin kepala,
Buat pening pusing
kumat,
Jangan cinta
dibuat-buat,
Bikin bingung
bikin kecewa.
55) Jangan ragu kalau berdendang,
Abang pandang
seribu mata,
Jangan malu
kalau digoda,
Abang sayang
seribu sayang.
56) Film lucu film kondang,
Nonton abis
mata mengantuk,
Ayah si gadis
si tukang galak,
Abang takut
kalau ditendang.
57) Guru lucu guru andalan,
Murid lugu di
negeri seberang,
Senyum manis
kau berikan,
Aku sayang
kau seorang.
58) Kalau ada bintang di langit,
Petik satu
pegang komet,
Jangan ragu
akan cintaku,
Kalau mau
belah dadaku.
59) Sampai mati di dalam kubur,
Sampai hati
disiram air,
Sampai mati
kucinta kamu,
Sampai hati
kau tinggalkanku.
60) Kalau bunga menjadi daun,
Buah sedia
batangpun ada,
Kalau dinda
jadi bulan,
Aku sedia
jadi bintangnya.
61) Kalo lihat kucing pipis,
Kensi-kensi
anak jalanan,
Kalo lihat
cewek manis,
Gengsi-gengsi
motor pinjaman.
62) Pasir putih yang terbayang,
Kalau mau
pergi ke Leppe’,
Lho amat
paling kusayang,
Nomor satu di
hati gue.
63) Kalo santai pakai kensi,
Kalo mandi
pakai apa,
Kalo cantik
jangan gengsi,
Kalo jelek
jangan kecewa.
64) Layang-layang di negeri kayang,
Putus tali di
gulungan,
Sayang-sayang
seribu sayang,
Gadis manis
bukan perawan.
65) Sayur timun buah lada,
Paling asyik
goreng ditumis,
Paling enak
si hitam manis,
Senyumnya
manis semanis gula.
66) Kalau minta sama pocong,
Togel jadi
undian lotre,
Kalau cinta
sama lonte’,
Dapat pangkat
si hidung belang.
67) Sampah busuk dibuang sayang,
Roti basi
jangan dimakan,
Demi cinta
kan kuberikan,
Hanya untuk
dinda seorang.
68) Bintang di langit tak akan jatuh,
Jatuhnya
bukan di langit merah,
Cinta kita
takkan mati,
Cinta abadi
pasti menanti.
69) Jangan ragu kalau tak bisa,
Jangan malu
kalau merayu,
Jangan ragu
kalau kau cinta,
Jangan malu
dekat denganku.
70) Kebun sawah, ladang petani,
Laut pantai,
ikan menari,
Jangan engkau
tinggalkan aku,
Aku ingin
hidup denganmu.
71) Mahal bagai bunga duit,
Rugi impas
siapa pelit,
Dirimu bagai
bunga melati,
Mekar harum
sepanjang hari.
72) Pelangi indah di langit sana,
Langit jingga
berwarna merah,
Kaulah gadis
yang kudamba,
Cinta padamu
takkan berubah.
73) Catat buku, baris baru,
Dengar guru
sedang mendikte,
Pandang
pertama dari senyummu,
Membuat aku
I’m in love.
74) Kalau bekerja jangan merokok,
Bukan tidur
sedang berjongkok,
Masa remaja
masa belia,
Bukan untuk
pakai narkoba.
75) Kuning kemuning kembang madu,
Madu dipungut
di dalam botol,
Si gadis
manis memang tak mau,
Pacarin cowok
pencekik botol.
76) Dalam keranjang si kucing belang,
Pandai
mengorek kencang larinya,
Mata
keranjang si hidung belang,
Pandai
melirik lincah menggoda.
77) Kalau malam pakai lampu,
Kalau tidur
pakai baju,
Kalau cinta pakai
hati,
Kalau benci
jadi keki.
78) Tangan panjang sang pencuri,
Nyali tinggi
sok kuasa,
Jangan pernah
sakit hati,
Walau cinta
bikin kecewa.
79) Masak ikan dalam panci,
Pancinya
pecah ditimpa besi,
Bila kamu
ingat padaku,
Sebut daku
dalam tidurmu.
80) Paku payung pacarin kayu,
Kayu dipaku
berujung runcing,
Aku bosan
pacarin kamu,
Bodi matre’
si muka kambing.
81) Kencing manis bikin jorok,
Kencing batu
bikin bobrok,
Benci-benci
tapi rindu,
Malu-malu
tapi mau.
82) Kalau minta boleh aja,
Tapi jangan
keburu pingsan,
Kalau cinta
boleh saja,
Tapi jangan
keburu kawin.
83) Merah-merah api bara,
Putih-putih
air ledeng,
Memang cinta
tiada terduga,
Habis manis
sepah dibuang.
84) Sumur sungai laut danau,
Mandi air di
tepi payau,
Bekas pacar
jadi teman,
Selingkuhan
jadi cadangan.
85) Walau pita bertautan,
Jauh di
rambut putus bertali,
Walau kita
berjauhan,
Jauh di mata
dekat di hati.
86) Kuku-kuku jemari kaki,
Injak-injak
lantai asbes,
Cinta kita
Romi dan Yuli,
Mari
berpelukan Teletubbies.
87) Walau Sinta tak bahagia,
Asala jauh
dari Rahwana,
Kalau cinta
tak direstui,
Biar tuntas,
yok kawin lari !
88) I’m sorry maaf mengganggu,
I bersujud
gue ditendang,
I miss you
kurindu kamu,
I love you
pacarku sayang.
89) Senyam-senyum monyet berjalan,
Lihat pisang
langsung dimakan,
Senyumanmu
serasa madu,
Bagai permata
bermata biru.
90) Emang enak jadi raja,
Banyak harta
yang bertaburan,
Emang enak
jadi si tampan,
Banyak pacar
cantik jelita.
91) Angka satu angka ngejomblo,
Rangking satu
paling juara,
Gue kini lagi
ngejomblo,
Bagai Arjuna
mencari cinta.
92) Inilah pantun bersyair cinta,
Bukan sekedar
cinta biasa,
Inilah pantun
pantun asmara,
Bukan sekedar
pantun biasa.
93) Kalo bosan roti tawar,
Mending makan
kue mentega,
Kalo bosan
mencari pacar,
Mending main
pantun asmara.
94) Korek api dalam celana,
Rokok
sebatang dalam kantongan,
Aku sedang bermain
pantun,
Pantun asmara
bersyair cinta.
95) Mati deg-degan ketimpa panas,
Sampai mati
berkulit lebam,
Hati
deg-degan ketemu gadis,
Sampai-sampai
kusalah cium.
96) Kampung Rangas tempat lahirku,
Teluk
Mandar nelayan tuna,
Dewi cinta
tolonglah daku,
Panah asmara
tak kunjung tiba.
97) Buah mangga buahnya manis,
Bikin mulut
ketagih-tagihan,
Kalau lirik
paha si gadis,
Bikin mata
ketagih-tagihan.
98) Yang sedang-sedang saja dong,
Yang penting
bukan yang malang,
Yang
sedang-sedang saja lha …
Yang penting
aku bahagia.
99) Makan jepa di warung Mandar,
Dengan lauk
ikan tuna,
Kalau cowok
punya motor,
Bonceng cewek
betapa bangga.
100) Bukan main bukan mainan,
Bukan mawar
bukan melati,
Yang jelek
jangan dibenci,
Yang cantik
paling didambakan.
101) Padang gersang kering begini,
Sudah lama tak
subur-subur,
Badan kurus
kering begini,
Sudah lama
tak punya pacar.
102) Bintang-bintang yang gemintang,
Dimana-mana
selalu tergantung,
Cinta kita
seperti karet,
Kemana-mana
selalu melengket.
103) Gitu aja kok salah-salah,
Buat kue
terlampau manis,
Gitu aja kok marah-marah,
Lihat gue
ketemu gadis.
104) Tangga jalan turun-temurun,
Tangga nada
di dalam lagu,
Begitu aja
kok cemburu,
Kalau ada
cewek yang lain.
105) Kalau anak ada maunya,
Pura-pura
minta diantar,
Kalau pacar
ada maunya,
Pura-pura
sakit di kamar.
106) Malu-malu suster perawat,
Goda dokter
yang ngejomblo,
Cium cewek
kena jerawat,
Cium
hidungnya kena komedo.
107) Sabit, golok, arit beradu,
Punya tajam
tak punya pisau,
Aku benci
bilang I hate you,
Punya pacar
tak punya malu.
108) Bila kupandang rambutan duri,
Bukan manis
berasa ceri,
Bila
kupandang rambut pacarku,
Muka manis
berambut kutu.
109) Sedia payung sebelum hujan,
Kalau hujan
tak basah kuyup,
Sedia pacar
sebelum kawin,
Kalau kawin
tak perlu gugup.
110) Kalo demam makan manis,
Semut-semut
jadi teman,
Kalo teman
dengan gadis,
Dari teman
jadi demen.
111) Ada pasar baju dibeli,
Ada listrik,
lampuku terang,
Ada pacar aku
disayang,
Ada istri
jangan dicerai.
112) Sesusah-susah mendaki pagar,
Hilang sepatu
terselip batu,
Sesusah-susah
mencari pacar,
Hilang satu
tumbuh seribu.
113) Kalau gula semanis madu,
Kalau laut
seasin garam,
Kalau
dibenci, gadis dirayu,
Kalo cemberut
gadis dicium.
114) Burung mati penasaran,
Tiada sebab
tiada akibat,
Aku malu
pengangguran,
Tak ada pacar
tak ada duit.
115) Tulis surat 1000 lembar,
Sambil makan
roti tawar,
Tulis surat
kenang-kenangan,
Hanya ini
yang kuberikan.
116) Terima malu sepenuh hati,
Dapat caci
setengah hina,
Terima daku
sepenuh hati,
Aku ini
sebatang kara.
117) Lampu neon lampu pijar,
Kedip-kedip
setengah-setengah,
Emang bosan
punya pacar,
Pilih-pilih
setengah-setengah.
118) Jika pasar tiada barang,
Lebih baik ke
pasar seberang,
Jika pacar
payah banget,
Lebih baik
jadi sahabat.
119) Ada hidung ada mata,
Manusia gitu
lho … !
Ada suka ada
duka,
Prinsip cinta
gitu lho … !
120) Racun tikus kalo ditanam,
Lama-lama
jadi parasit,
Cinta suci kalo
dipendam,
Lama-lama
jadi penyakit.
121) Sat-satu kusayang-sayang,
Dua-dua
kutimang-timang,
Satu-satu
kusayang kamu,
Dua-dua
kurindu kamu.
122) Pijit-pijit urat di punggung,
Pijit aurat
ditutup kain,
Sudah telat
si cowok datang,
Si gadis
hamil 8 bulan.
123) Happy birthday berulang tahun,
Kado ultah
tlah diberikan,
Happy
birthday aku ucapkan,
Pantun ini
aku hadiahkan.
124) Paling manis kalo malam,
Bikin kue
seduh kopi,
Kalo gadis
slalu tersenyum,
Bikin cinta
bikin hepi.
125) Lagu Mandar lagu Melayu,
Sambil tidur
didengar nenek,
Wakuncar abis
di malam minggu,
Sampai nginap
di rumah cewek.
126) Kalo kentut keburu pipis,
Mencret bawa
kentut di kamar,
Kalo cowok
fuber abis,
Mejeng bawa
cermin dan sisir.
127) Boneka Dora sekedar mainan,
Boneka Jerry
bukan disayang,
Ini pantun
sekedar pantun,
Penghibur
hati cewek tersayang.
128) 1 bunga 4 kumbang,
Itu judul,
judul sinetron,
1 bunga
banyak kumbang,
1 gadis jadi
rebutan.
129) Ingin kalah silahkan saja,
Kalau rugi
lho yang tanggung,
Ingin marah
silahkan saja,
Ingin putus
lho yang tanggung.
130) Kapal udara terlepas landas,
Sembari
terbang tinggi angkasa,
Bila bibirmu
tersenyum manis,
Merah merekah
ku terpesona.
131) Kalau manis berebentuk duri,
Mulut semut
monyong terus,
Kalau gadis
berbibir seksi,
Mau aku
monyong terus …
132) Telah lama musim berganti,
Jagung manis
banyak yang suka,
Telah lama
daku menanti,
Gadis manis
tiada yang suka.
133) Dari Cina membawa panda,
Dari Jepang
membawa pistol,
Panah asmara
bawa bahagia,
Panah benci
pembawa sial.
134) Hidup manis serasa gula,
Makan tidur
minum susu,
Kalau gadis
tergila-gila,
Makan tidur
teringat daku.
135) Kalau mau sekolah dulu,
Jadi siswa
silahkan daftar,
Bila kau
ingin pacarku,
Jadi do’i
silahkan daftar.
136) Murid alpa selalu absen,
Siswa rajin
selalu ada,
Kalo pacar
selalu absen,
Selingkuhan
tetap setia.
137) Kalo pegang-pegangan alis,
Sambil
tatap-tatapan mata,
Jangan
pegang-pegang si gadis,
Nanti marah
kena batunya.
138) Makan pedas, perut perih,
Minum arak
jadi pelupa,
Pacar baru
jadi kekasih,
Bekas pacar
jangan dilupa.
139) Anak kecil senang bermain,
Bermain-main
anak sekoci,
Cinta memang bukan
mainan,
Tapi cinta
adalah hati.
140) Kalo rumput cepat meninggi,
Kukan pergi
mengayun sabit,
Moga engkau
dapat mengerti,
Kukan pergi
mencari duit.
141) Sekali cling langsung ada,
Sekali ada
tetap salah,
Sekali cinta
tetap cinta,
Sekali sayang
takkan berpisah.
142) Paku pilih kayu sebatang,
Ada lubang
dalam kayu,
Aku pilih kau
seorang,
Cinta sejati
dalam hidupku.
143) Ingin minta meminta duit,
Slalu sedia
beramal zakat,
Ingin cinta
abadi terus,
Slalu setia
teus-menerus.
144) Mata-mata bertalu-talu,
Mata hati
jantung merasa,
Kata-kata
cinta darimu,
Membuat aku
tergila-gila.
145) Jalan-jalan ke pulau Jawa,
Jangan lupa
rujak pedas,
Kutulis surat
pelipur lara,
Ingin ketemu
si gadis manis.
146) Percayalah kepada paku,
Takkan pernah
menusuk kaca,
Percayalah
akan cintaku,
Takkan pernah
kau kulupa.
Rangas TamMalassu-Majene, Agustus 2005