Kamis, 26 Juni 2014

Kumpulan Pantun Asmara Terbaik



KUMPULAN PANTUN ASMARA
 Oleh :Rusman Raymanda

1)     Benang kusulam jarumnya lepas,
Sulam kain bermata kembang,
Surat kau kirim kini kubalas,
Terima daku semata wayang.
2)     Bikin lagu buat rekaman,
Lagu melayu tuk tersayang,
Hanya engkau gadis pujaan,
Setiap tidur terbayang-bayang.
3)     Jalan-jalan ke pasar malam,
Jangan lupa beli kecapi,
Jangan lupa beri salam,
Kepada orang yang kau cintai.
4)     Kucoba-coba mengupas mangga,
Mangga kumakan biji kutelan,
Kucoba-coba belajar cinta,
Cinta kumakan, duit kau telan.
5)     Duda pergi ke warung janda,
Beli nasi sarapan pagi,
Surat kutulis untuk si Dia,
Do’i pujaan penghibur hati.
6)     Bulu ketek rambut ketiak,
Rambut botak penuh kutu,
Bukan cinta akupun tidak,
Bukan sayang malah merindu.
7)     Bulan madu bulan purnama,
Malam minggu malam ceria,
Lihat gadis ku penasaran,
Ingin ketemu sesering mungkin.
8)     Pohon mangga di bukit ijo,
Paling enak makan sawo,
Aku sedang bermain pantun,
Pantunku ini minta jawaban.
9)     Tangan panda mengorek pandan,
Kukunya harum kena daunnya,
Surat kukirim minta balasan,
Cinta kuharap kau kan terima.
10)  Kalau ada lintah di danau,
Minta satu buat umpannya,
Kalau ada cinta padamu,
Minta sedikit rasa sayangnya.
11)  Paling enak makan jepa,
Campur lauk ikan kerapu,
Kalau memang kau tak suka,
Jangan melirik jika tak mau.
12)  Angin barat musim semi,
Dingin badan terasa lama,
Rindu berat hatiku ini,
Ingin ketemu gadis tercinta.
13)  Kura-kura ketiban perahu,
Perahu lepas di laut dalam,
Pura-pura cinta padaku,
Jangan nyesal bila kucium.
14)  Kalau burung bisa bicara,
Entah apa kata kurcaci,
Kalau cinta sudah bicara,
Cinta kuharap rindu kunanti.
15)  Kalaulah ada jatah,
Makanpun bisa jadi,
Kalaulah ada jodoh,
Kawinpun bisa dicari.
16)  Kucing belang mencuri ikan,
Hitam hidungnya kena arang,
Si hidung belang curi perawan,
Pesek hidungnya kena kutang.
17)  Kalau duit jadi permata,
Balas uang dengan hiasan,
Kalau cinta kau terima,
Balas daku dengan senyuman.
18)  Paman datang membawa kolak,
Bibi lari membawa dadar,
Cinta datang takkan kutolak,
Cinta lari takkan kukejar.
19)  Bila malam jum’at menyapa,
Ketemu pocong mati berlari,
Bila malam minggupun tiba,
Ketemu pacar kawin lari.
20)  Paling enak makan tahu,
Campur kecap terasa nikmat,
Paling enak pengantin baru,
Masuk kamar terasa nikmat.
21)  Cari-cari kutu kepala,
Dapat satu dimakan monyet,
Cari-cari gadis jelita,
Dapat satu bekas kudapat.
22)  Apalah daya mendaki gunung,
Kaki terkilir tangan berdarah,
Apalah daya mencuri pandang,
Hati bersedih pacar selingkuh.
23)  Jalan ke laut ke tepi pantai,
Injak pasir dapat permata,
Jalan ke pacar ke rumah do’i,
Incar gadis dapat janda.
24)  Layang-layang di langit biru,
Burung melayang hinggap di tali,
Sayang-sayang hati merindu,
Pacar baru ke lain hati.
25)  Pandang-pandang jauh kemana,
Jauh dipandang indah di mata,
Pandang-pandang si cewek seksi,
Jauh dipandang bau terasi.
26)  Kalau lihat kucing menari,
Mata tikus seperti panter,
Kalau lihat cowok seksi,
Mata cewek seperti senter.
27)  Jangan minta jadi usil,
Pandang diri tak pandang mati,
Jangan cinta gadis komersil,
Pandang duit tak pandang hati.
28)  Dari siang hingga malam,
Nenek tua menghitung waktu,
Paling asyik pacaran malam,
Cium pacar tiada yang tahu.
29)  Kalau ada kayu jati,
Jati diikat kulit cendana,
Kalau ada cinta di hati,
Jodoh pasti takkan kemana.
30)  Sudah lama buahku matang,
Ingin kupetik apa hasilnya,
Sudah lama beta membujang,
Ingin kawin duda jadinya.
31)  Masuk WC tempat pipis,
Ingin berak langsung kentut,
Kantong kosong dompet tipis,
Ingin kawin tak ada duit.
32)  Kalaulah ada jeruk di dapur,
Bolehkah makan ikan dibakar,
Kalaulah ada jodoh berdua,
Bolehkah kita nikah bersama.
33)  Jangan tanya si Ali baba,
Tanya langsung sama raja,
Jangan tanya cinta sejati,
Tanya langsung dalam hati.
34)  Dari Rangas hingga ke Bo’di,
Terus terdengar orang mengaji,
Cinta padamu takkan berubah,
Hanya engakau yang terindah.
35)  Kucari-cari barang yang manis,
Hanya tebu yang terpandang,
Kucari-cari seorang gadis,
Hanya engkau yang tersayang.
36)  Kalau lalat hinggap di nasi,
Rasa-rasa baunya basi,
Kalau dicium pacar tersayang,
Rasa-rasa indahnya melayang.
37)  Air laut bertanya malu,
Sedari dulu terasa asin,
Kalau tidak bertemu dikau,
Seharipun rasanya setahun.
38)  Jari manis semanis madu,
Telunjuk ada tunjuk siapa,
Tanpa kamu di sisi daku,
Hidup merana terasa hampa.
39)  Lidi kelapa dibuat layang,
Angin datang sepoi-sepoi,
Salam mesra untuk tersayang,
Salam manis pujaan hati.
40)  Ada burung di bawah tali,
Perangkap lalu ikat di kaki,
Aku cinta kepadamu,
Sampai mati bilang I Love You.
41)  Jelajahi ke negeri kayang,
Bidadari seribu malu,
My darling, pacar tersayang,
Cantik manis serasa madu.
42)  Kayu tua di ranting mawar,
Kayu meranti dibuat meja,
Sakit rindu tiada penawar,
Sakit hati tiada obatnya.
43)  Kalau Sinta panggil ayah,
Ramayana jadi Laksmana,
Kalau cinta lama berpisah,
Putus dicinta ulampun tiba.
44)  Pahat ukir di kayu hitam,
Kayu hitam hilang semalam,
Tulis surat buat si gadis,
Gadis malu dibilang manis.
45)  Pulang kampung dari seberang,
Bawa duit setumpuk uang,
Sudah lama aku menanti,
Pacar datang mencuri hati.
46)  Kalau minta tanganku merah,
Kalau jalan kaki merayu,
Kalau cinta jangan kau marah,
Kalau sayang jangan belagu.
47)  Kambing liar masuk kandang,
Kandangnya lapuk dalam sehari,
Yang cantik janganlah sombong,
Yang jelek jangan emosi.
48)  Mata-mata di atas hidung,
Alis berkerut menatap malu,
Bilang saja berterus terang,
Saya siap trima cintamu.
49)  Gelap mata terasa buta,
Tangan meraba seujung jari,
Bilang saja kalau kau cinta,
Jangan sampai terlambat nanti.
50)  Mati-mati ayam betina,
Dalam sangkar merayap luka,
Hati-hati kalau bercinta,
Jangan sampai ketemu janda.
51)  Sungguh nikmat semanis gula,
Campur kopi obat kepala,
Sungguh cantik manis aduhai,
Bagai bunga kembang melati.
52)  Biar dapat si kayu jati,
Asal senang pahat ukiran,
Biar dapat si gadis miskin,
Asal senang kaya di hati.
53)  Kalau minta putarin lagu,
Lagu dangdut lagu India,
Kalau cinta tak pandang harta,
Kalau sayang tak pandang waktu.
54)  Jangan coba bikin kepala,
Buat pening pusing kumat,
Jangan cinta dibuat-buat,
Bikin bingung bikin kecewa.
55)  Jangan ragu kalau berdendang,
Abang pandang seribu mata,
Jangan malu kalau digoda,
Abang sayang seribu sayang.
56)  Film lucu film kondang,
Nonton abis mata mengantuk,
Ayah si gadis si tukang galak,
Abang takut kalau ditendang.
57)  Guru lucu guru andalan,
Murid lugu di negeri seberang,
Senyum manis kau berikan,
Aku sayang kau seorang.
58)  Kalau ada bintang di langit,
Petik satu pegang komet,
Jangan ragu akan cintaku,
Kalau mau belah dadaku.
59)  Sampai mati di dalam kubur,
Sampai hati disiram air,
Sampai mati kucinta kamu,
Sampai hati kau tinggalkanku.
60)  Kalau bunga menjadi daun,
Buah sedia batangpun ada,
Kalau dinda jadi bulan,
Aku sedia jadi bintangnya.
61)  Kalo lihat kucing pipis,
Kensi-kensi anak jalanan,
Kalo lihat cewek manis,
Gengsi-gengsi motor pinjaman.
62)  Pasir putih yang terbayang,
Kalau mau pergi ke Leppe’,
Lho amat paling kusayang,
Nomor satu di hati gue.
63)  Kalo santai pakai kensi,
Kalo mandi pakai apa,
Kalo cantik jangan gengsi,
Kalo jelek jangan kecewa.
64)  Layang-layang di negeri kayang,
Putus tali di gulungan,
Sayang-sayang seribu sayang,
Gadis manis bukan perawan.
65)  Sayur timun buah lada,
Paling asyik goreng ditumis,
Paling enak si hitam manis,
Senyumnya manis semanis gula.
66)  Kalau minta sama pocong,
Togel jadi undian lotre,
Kalau cinta sama lonte’,
Dapat pangkat si hidung belang.
67)  Sampah busuk dibuang sayang,
Roti basi jangan dimakan,
Demi cinta kan kuberikan,
Hanya untuk dinda seorang.
68)  Bintang di langit tak akan jatuh,
Jatuhnya bukan di langit merah,
Cinta kita takkan mati,
Cinta abadi pasti menanti.
69)  Jangan ragu kalau tak bisa,
Jangan malu kalau merayu,
Jangan ragu kalau kau cinta,
Jangan malu dekat denganku.
70)  Kebun sawah, ladang petani,
Laut pantai, ikan menari,
Jangan engkau tinggalkan aku,
Aku ingin hidup denganmu.
71)  Mahal bagai bunga duit,
Rugi impas siapa pelit,
Dirimu bagai bunga melati,
Mekar harum sepanjang hari.
72)  Pelangi indah di langit sana,
Langit jingga berwarna merah,
Kaulah gadis yang kudamba,
Cinta padamu takkan berubah.
73)  Catat buku, baris baru,
Dengar guru sedang mendikte,
Pandang pertama dari senyummu,
Membuat aku I’m in love.
74)  Kalau bekerja jangan merokok,
Bukan tidur sedang berjongkok,
Masa remaja masa belia,
Bukan untuk pakai narkoba.
75)  Kuning kemuning kembang madu,
Madu dipungut di dalam botol,
Si gadis manis memang tak mau,
Pacarin cowok pencekik botol.
76)  Dalam keranjang si kucing belang,
Pandai mengorek kencang larinya,
Mata keranjang si hidung belang,
Pandai melirik lincah menggoda.
77)  Kalau malam pakai lampu,
Kalau tidur pakai baju,
Kalau cinta pakai hati,
Kalau benci jadi keki.
78)  Tangan panjang sang pencuri,
Nyali tinggi sok kuasa,
Jangan pernah sakit hati,
Walau cinta bikin kecewa.
79)  Masak ikan dalam panci,
Pancinya pecah ditimpa besi,
Bila kamu ingat padaku,
Sebut daku dalam tidurmu.
80)  Paku payung pacarin kayu,
Kayu dipaku berujung runcing,
Aku bosan pacarin kamu,
Bodi matre’ si muka kambing.
81)  Kencing manis bikin jorok,
Kencing batu bikin bobrok,
Benci-benci tapi rindu,
Malu-malu tapi mau.
82)  Kalau minta boleh aja,
Tapi jangan keburu pingsan,
Kalau cinta boleh saja,
Tapi jangan keburu kawin.
83)  Merah-merah api bara,
Putih-putih air ledeng,
Memang cinta tiada terduga,
Habis manis sepah dibuang.
84)  Sumur sungai laut danau,
Mandi air di tepi payau,
Bekas pacar jadi teman,
Selingkuhan jadi cadangan.
85)  Walau pita bertautan,
Jauh di rambut putus bertali,
Walau kita berjauhan,
Jauh di mata dekat di hati.
86)  Kuku-kuku jemari kaki,
Injak-injak lantai asbes,
Cinta kita Romi dan Yuli,
Mari berpelukan Teletubbies.
87)  Walau Sinta tak bahagia,
Asala jauh dari Rahwana,
Kalau cinta tak direstui,
Biar tuntas, yok kawin lari !
88)  I’m sorry maaf mengganggu,
I bersujud gue ditendang,
I miss you kurindu kamu,
I love you pacarku sayang.
89)  Senyam-senyum monyet berjalan,
Lihat pisang langsung dimakan,
Senyumanmu serasa madu,
Bagai permata bermata biru.
90)  Emang enak jadi raja,
Banyak harta yang bertaburan,
Emang enak jadi si tampan,
Banyak pacar cantik jelita.
91)  Angka satu angka ngejomblo,
Rangking satu paling juara,
Gue kini lagi ngejomblo,
Bagai Arjuna mencari cinta.
92)  Inilah pantun bersyair cinta,
Bukan sekedar cinta biasa,
Inilah pantun pantun asmara,
Bukan sekedar pantun biasa.
93)  Kalo bosan roti tawar,
Mending makan kue mentega,
Kalo bosan mencari pacar,
Mending main pantun asmara.
94)  Korek api dalam celana,
Rokok sebatang dalam kantongan,
Aku sedang bermain pantun,
Pantun asmara bersyair cinta.
95)  Mati deg-degan ketimpa panas,
Sampai mati berkulit lebam,
Hati deg-degan ketemu gadis,
Sampai-sampai kusalah cium.
96)  Kampung Rangas tempat lahirku,
Teluk Mandar  nelayan tuna,
Dewi cinta tolonglah daku,
Panah asmara tak kunjung tiba.
97)  Buah mangga buahnya manis,
Bikin mulut ketagih-tagihan,
Kalau lirik paha si gadis,
Bikin mata ketagih-tagihan.
98)  Yang sedang-sedang saja dong,
Yang penting bukan yang malang,
Yang sedang-sedang saja lha …
Yang penting aku bahagia.
99)  Makan jepa di warung Mandar,
Dengan lauk ikan tuna,
Kalau cowok punya motor,
Bonceng cewek betapa bangga.
100)     Bukan main bukan mainan,
Bukan mawar bukan melati,
Yang jelek jangan dibenci,
Yang cantik paling didambakan.
101)     Padang gersang kering begini,
Sudah lama tak subur-subur,
Badan kurus kering begini,
Sudah lama tak punya pacar.
102)     Bintang-bintang yang gemintang,
Dimana-mana selalu tergantung,
Cinta kita seperti karet,
Kemana-mana selalu melengket.
103)     Gitu aja kok salah-salah,
Buat kue terlampau manis,
Gitu aja kok marah-marah,
Lihat gue ketemu gadis.
104)     Tangga jalan turun-temurun,
Tangga nada di dalam lagu,
Begitu aja kok cemburu,
Kalau ada cewek yang lain.
105)     Kalau anak ada maunya,
Pura-pura minta diantar,
Kalau pacar ada maunya,
Pura-pura sakit di kamar.
106)     Malu-malu suster perawat,
Goda dokter yang ngejomblo,
Cium cewek kena jerawat,
Cium hidungnya kena komedo.
107)     Sabit, golok, arit beradu,
Punya tajam tak punya pisau,
Aku benci bilang I hate you,
Punya pacar tak punya malu.
108)     Bila kupandang rambutan duri,
Bukan manis berasa ceri,
Bila kupandang rambut pacarku,
Muka manis berambut kutu.
109)     Sedia payung sebelum hujan,
Kalau hujan tak basah kuyup,
Sedia pacar sebelum kawin,
Kalau kawin tak perlu gugup.
110)     Kalo demam makan manis,
Semut-semut jadi teman,
Kalo teman dengan gadis,
Dari teman jadi demen.
111)     Ada pasar baju dibeli,
Ada listrik, lampuku terang,
Ada pacar aku disayang,
Ada istri jangan dicerai.
112)     Sesusah-susah mendaki pagar,
Hilang sepatu terselip batu,
Sesusah-susah mencari pacar,
Hilang satu tumbuh seribu.
113)     Kalau gula semanis madu,
Kalau laut seasin garam,
Kalau dibenci, gadis dirayu,
Kalo cemberut gadis dicium.
114)     Burung mati penasaran,
Tiada sebab tiada akibat,
Aku malu pengangguran,
Tak ada pacar tak ada duit.
115)     Tulis surat 1000 lembar,
Sambil makan roti tawar,
Tulis surat kenang-kenangan,
Hanya ini yang kuberikan.
116)     Terima malu sepenuh hati,
Dapat caci setengah hina,
Terima daku sepenuh hati,
Aku ini sebatang kara.
117)     Lampu neon lampu pijar,
Kedip-kedip setengah-setengah,
Emang bosan punya pacar,
Pilih-pilih setengah-setengah.
118)     Jika pasar tiada barang,
Lebih baik ke pasar seberang,
Jika pacar payah banget,
Lebih baik jadi sahabat.
119)     Ada hidung ada mata,
Manusia gitu lho … !
Ada suka ada duka,
Prinsip cinta gitu lho … !
120)     Racun tikus kalo ditanam,
Lama-lama jadi parasit,
Cinta suci kalo dipendam,
Lama-lama jadi penyakit.
121)     Sat-satu kusayang-sayang,
Dua-dua kutimang-timang,
Satu-satu kusayang kamu,
Dua-dua kurindu kamu.
122)     Pijit-pijit urat di punggung,
Pijit aurat ditutup kain,
Sudah telat si cowok datang,
Si gadis hamil 8 bulan.
123)     Happy birthday berulang tahun,
Kado ultah tlah diberikan,
Happy birthday aku ucapkan,
Pantun ini aku hadiahkan.
124)     Paling manis kalo malam,
Bikin kue seduh kopi,
Kalo gadis slalu tersenyum,
Bikin cinta bikin hepi.
125)     Lagu Mandar lagu Melayu,
Sambil tidur didengar nenek,
Wakuncar abis di malam minggu,
Sampai nginap di rumah cewek.
126)     Kalo kentut keburu pipis,
Mencret bawa kentut di kamar,
Kalo cowok fuber abis,
Mejeng bawa cermin dan sisir.
127)     Boneka Dora sekedar mainan,
Boneka Jerry bukan disayang,
Ini pantun sekedar pantun,
Penghibur hati cewek tersayang.
128)     1 bunga 4 kumbang,
Itu judul, judul sinetron,
1 bunga banyak kumbang,
1 gadis jadi rebutan.
129)     Ingin kalah silahkan saja,
Kalau rugi lho yang tanggung,
Ingin marah silahkan saja,
Ingin putus lho yang tanggung.
130)     Kapal udara terlepas landas,
Sembari terbang tinggi angkasa,
Bila bibirmu tersenyum manis,
Merah merekah ku terpesona.
131)     Kalau manis berebentuk duri,
Mulut semut monyong terus,
Kalau gadis berbibir seksi,
Mau aku monyong terus …
132)     Telah lama musim berganti,
Jagung manis banyak yang suka,
Telah lama daku menanti,
Gadis manis tiada yang suka.
133)     Dari Cina membawa panda,
Dari Jepang membawa pistol,
Panah asmara bawa bahagia,
Panah benci pembawa sial.
134)     Hidup manis serasa gula,
Makan tidur minum susu,
Kalau gadis tergila-gila,
Makan tidur teringat daku.
135)     Kalau mau sekolah dulu,
Jadi siswa silahkan daftar,
Bila kau ingin pacarku,
Jadi do’i silahkan daftar.
136)     Murid alpa selalu absen,
Siswa rajin selalu ada,
Kalo pacar selalu absen,
Selingkuhan tetap setia.
137)     Kalo pegang-pegangan alis,
Sambil tatap-tatapan mata,
Jangan pegang-pegang si gadis,
Nanti marah kena batunya.
138)     Makan pedas, perut perih,
Minum arak jadi pelupa,
Pacar baru jadi kekasih,
Bekas pacar jangan dilupa.
139)     Anak kecil senang bermain,
Bermain-main anak sekoci,
Cinta memang bukan mainan,
Tapi cinta adalah hati.
140)     Kalo rumput cepat meninggi,
Kukan pergi mengayun sabit,
Moga engkau dapat mengerti,
Kukan pergi mencari duit.
141)     Sekali cling langsung ada,
Sekali ada tetap salah,
Sekali cinta tetap cinta,
Sekali sayang takkan berpisah.
142)     Paku pilih kayu sebatang,
Ada lubang dalam kayu,
Aku pilih kau seorang,
Cinta sejati dalam hidupku.
143)     Ingin minta meminta duit,
Slalu sedia beramal zakat,
Ingin cinta abadi terus,
Slalu setia teus-menerus.
144)     Mata-mata bertalu-talu,
Mata hati jantung merasa,
Kata-kata cinta darimu,
Membuat aku tergila-gila.
145)     Jalan-jalan ke pulau Jawa,
Jangan lupa rujak pedas,
Kutulis surat pelipur lara,
Ingin ketemu si gadis manis.
146)     Percayalah kepada paku,
Takkan pernah menusuk kaca,
Percayalah akan cintaku,
Takkan pernah kau kulupa.

Rangas TamMalassu-Majene, Agustus 2005