Sabtu, 11 Januari 2014

Makalah Strategi Pembangunan PAI Dalam Upaya Mengantisipasi Perkembangan IPTEK Tugas Kuliah Kapita Selekta PAI

MATA KULIAH  : KAPITA SELEKTA PAI
NAMA DOSEN    : MUH. SAUPA ASAD, M.pd.I


STRATEGI PEMBANGUNAN PAI
DALAM UPAYA MENGANTISIPASI PERKEMBANGAN IPTEK


 







 



  DISUSUN OLEH  :
KELOMPOK V
1.      RUSMAN                    :    09. 11. 0027
2.      JANUARIS                 :    09. 11. 0025
3.      HAMZAH JAYA       :    09. 11. 0026
4.      JUFRIAH                   :    09. 11. 0028
5.      RITA                            :    10. 11. 00

SEMESTER VII / S1. PAI

STAI-DDI MAJENE
T. A. 2012 / 2013


KATA PENGANTAR


 


Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan, sumber inspirasi dan motivasi dalam membangun pendidikan Islam di masa sekarang.

Makalah yang berjudul “Strategi Pembangunan PAI dalam Upaya Mengantisipasi Perkembangan IPTEK”  ini, sengaja kami susun untuk dijadikan sebagai bahan diskusi pada tatap-muka perkuliahan “KAPITA SELEKTA PAI”.

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini tak luput dari segala kekurangan dan keterbatasan, baik dari segi penulisan maupun isi di dalamnya. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik ataupun saran yang bersifat membangun, khususnya dari dosen pembimbing, demi kesempurnaan pembuatan makalah-makalah selanjutnya.

Akhirul Kalam, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat dan membawa hikmah buat kita semua, terutama bagi diri kami pribadi, Amien … !!!

Minallahil Musta’an Wa’alaihit Tiklan.
                                                                                      Majene, 26 September 2012
                                                                                                        Penyusun,

                                                                                                                                                         
                                                                                                 ( KELOMPOK V )


BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Menyoroti problematika pendidikan di negara kita dewasa ini, jelas bukan persoalan yang sederhana, untuk itu diperlukan data yang akurat. Padahal sangat sulit bagi kita semua untuk memperoleh data yang akurat. Kesalahan data dapat mengakibatkan kesalahan analisis, dan dengan begitu pembicaraan kita menjadi tidak relevan.

Namun demikian, masalah pendidikan bukan masalah yang berdiri sendiri. Pendidikan dapat dinyatakan sebagai “persimpangan jalan” antara perkembangan sosial budaya, termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan bukan sesuatu yang bebas. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Ia dapat memberi tetapi sekaligus ia juga menerima. Ia menghasilkan tetapi juga dihasilkan. Oleh karena itu, di dalam pendidikan ada kecenderungan tidak hanya terbatas untuk menghasilkan perilaku individu, tetapi berangsur berevolusi ke arah tujuan sosial.

Tuntutan Agama Islam sejak awal penyebarannya di dunia ini telah mengajak dan mendorong umat manusia agar bekerja keras dan mencari kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Kerja keras inilah yang mendorong ke arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

B.  RUMUSAN MASALAH
1.    Apa yang dimaksud dengan strategi pembangunan PAI ?
2.    Bagaimana cara Menghadapi tantangan dampak-dampak Iptek modern ?
3.    Bagaimana strategi pembangunan PAI dalam upaya mengantisipasi perkembangan Iptek ?
4.    Bagaimana pula strategi pendidikan Islam dalam perspektif global ?


























BAB II
PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN
Strategi menurut bahasa berarti cara berpikir, ilmu, metode dan siasat. Sedangkan menurut istilah strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya manusia untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu. Strategi pembangunan pendidikan Agama Islam merupakan suatu cara untuk membangun dan meningkatkan pendidikan Agama Islam berdasarkan tuntunan Agama Islam agar dapat bertahan dan mampu menjawab tantangan perkembangan jaman dengan mengambil sisi positif yang ada di dalamnya.

Pendidikan agama Islam sebagai salah satu pendukung utama sistem pendidikan nasional dalam rangka meningkatkan kualitas manusia Indonesia, memberi warna bagi peningkatan iman dan taqwa (IMTAQ) dalam upaya mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini. Keseimbangan antara kemajuan IPTEK dan IMTAQ diharapkan menghasilkan cendekiawan muslim yang memiliki rasa tanggung jawab dunia dan akhirat. Kemajuan IPTEK yang dilepaskan dari dimensi agama ataupun sebaliknya, berkecenderungan pada apa yang disinyalir oleh Einstein dalam ucapannya yang termasyhur : "Science without religion is blind, religion without science is lame" (ilmu tanpa agama itu buta, sedangkan agama tanpa ilmu akan menjadi lumpuh).

Pendidikan agama Islam mengandung arti yang luas, karena tidak hanya menyangkut pendidikan dalam arti pengetahuan, namun juga pendidikan dalam arti kepribadian. Pendidikan dalam arti pengetahuan tidak akan ada artinya kalau tidak melibatkan pendidikan kepribadian, karena pendidikan agama tidak cukup diukur pada ranah kognitif semata, namun juga melibatkan ranah afektif dan psikomotorik. Pendidikan Agama Islam justru diharapkan mampu merasuk ke dalam penghayatan, sehingga sikap dan tingkah laku si penganut agama akan sejalan dengan pengetahuan keagamaan yang dimilikinya.

B.  MENGHADAPI TANTANGAN DAMPAK-DAMPAK IPTEK MODERN
Munculnya globalisasi juga telah menambah masalah baru bagi dunia pendidikan. Bagaimana tidak, di satu sisi sistem pendidikan yang diterapkan harus berimplikasi pada pemupukan nasionalisme peserta didik. Namun di sisi lain hajat pemenuhan kebutuhan pendidikan global harus ditunaikan, agar para lulusannya dapat berfungsi secara efektif dalam kehidupan masyarakat global. Bahkan dewasa ini, dalam dunia pendidikan berkembang sebuah pemikiran tentang pentingnya merubah paradigma pendidikan, karena pendidikan yang ada sekarang dipandang belum mampu mengantarkan murid menjadi manusia yang sesungguhnya. Pendidikan yang seharusnya diartikulasikan sebagai upaya memanusiakan manusia, justru mengarah pada dehumanisasi (tidak berprikemanusiaan), sehingga manusia seperti kehilangan arah dan tujuan hidup, serta semakin teralienasi dari hakikat kemanusiaannya, karena pendidikan hanya dimaknai tidak lebih hanya sebagai transmisi pengetahuan, maka murid gagal menerapkan pengetahuannya di tingkat praksis kehidupan nyata.

Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mempertahankan pendidikan Islam, apalagi di zaman era globalisasi sekarang ini yang selalu mengombang-ambingkan arah dan tujuan manusia dalam kehidupannya. Jika sistem pendidikan tidak berlandaskan pada iman dan ilmu, maka tidak akan mampu merealisasikan kebahagiaan hidup manusia dengan sempurna, karena Islam tampil sebagai suatu bentuk intelektual dan spiritual baru yang merupakan hasil perpaduan antara al-Qur’an dan peradaban-peradaban manusia, sementara ilmu dan iman menjadi proses utamanya dalam pendidikan Islam. Islam sangat berhubungan erat dengan pendidikan. Hubungan antara keduanya bersifat organis fungsional, pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan Islam, dan Islam menjadi kerangka dasar pengembangan pendidikan Islam, serta memberikan sistem nilai untuk mengembangkan berbagai pemikiran tentang pendidikan Islam.

Dengan sistem seperti ini, pendidikan akan mampu merealisasikan ketenangan dan kemantapan jiwa anak didik serta menghormati kepribadian secara individual. Islam sebagai ajaran yang datang dari Allah SWT, sesungguhnya merefleksikan nilai-nilai pendidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia, sehingga menjadi manusia yang sempurna. Islam sebagai agama yang universal juga telah memberikan pedoman hidup bagi manusia menuju kehidupan bahagia yang pencapaiannya bergantung pada pendidikan, karena pendidikan merupakan kunci penting untuk membuka jalan bagi kehidupan manusia.

C.  STRATEGI PAI DALAM UPAYA MENGANTISIPASI PERKEMBANGAN IPTEK
Pertama, bahwa Pembangunan Nasional kita yang berhakikat bersasaran jangka panjang untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia adalah Strategi pembangunan yang bersifat Integralistik kolosal, meliputi segala bidang kehidupan bangsa, termasuk kehidupan beragama.

Bangsa Indonesia berwatak sosialistik-religius bercita–cita meraih kehidupan yang seimbang, serasi dan selaras antara kehidupan batiniah, mental spritual dengan kehidupan lahiriah, fisik materiil, dimana nilai-nilai keagamaan menjadi dasar atau sumber motivasinya.

Tuntunan agama Islam pada khususnya, sejak awal penyebarannya di dunia ini telah mengajak dan mendorong umat manusia agar bekerja keras mencari kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagian di akhirat secara simultan. Antara etos kerja keras untuk duniawi dan ukhrawinya tidak boleh dipisahkan, melainkan menjadi etos kerja yang terintegrasikan, yang satu sama lain saling berkaitan secara kontinyu, termasuk etos ilmiah yang mendorong ke arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Kedua, Sumber motivasi dari al-Qur’an. Jika kita pelajari secara mendalam berbagai ayat kitab suci al-Qur’an seperti yang tercantum dalam surah Ali-Imran, Surah Saba’, Surah Ar-Rahman, dan sebagainya maka dapat kita temukan perintah atau ajakan Allah untuk berfikir secara kritis, analistis, dan sintetis tentang ciptaan Allah di langit dan di bumi dan di kawasan planet dengan kandungan isi kejayaannya. Berfikir atau memikirkan tentang fenomena ciptaan Allah tersebut harus dibarengi dengan zikir kepada-Nya (Qs.Ali Imran :190-191).

Menurut Prof. Afzalulrrahman, Al-Qur'an adalah sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Maurice Bucaille salah seorang dokter bedah prancis ia mengatakan “Bahwa kitab suci Al-Qur'an mengajak memperdalam sains. Al-Qur'an memuat berbagai macam pemikiran tentang fenomena alam dengan perencanaan yang menerangkan hal–hal yang secara pasti cocok dengan sains modern.

Ketiga, Pendidikan Islam yang tugas pokoknya menelaah dan menganalisis serta mengembangkan pemikiran, informasi, dan fakta-fakta kependidikan yang sebangun dengan nilai-nilai ajaran Islam harus mampu mempertengahkan perencanaan program-program kegiatan-kegiatan operasional kependidikan terutama yang berkaitan dengan pengembangan dan pemanfaatan Iptek modern dalam bidang kehidupan sosial dan keagamaan umat.

Strategi pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan modernisasi berkat kemajuan Iptek itu mencakup ruang lingkup sebagai berikut :
1.    Motivasi kreativitas anak didik ke arah pengembangan IPTEK itu sendiri, dimana nilai-nilai islami menjadi sumber acuannya.
2.    Mendidik keterampilan memanfaatkan produk IPTEK bagi kesejahteraan hidup umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
3.    Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan IPTEK, dan hubungan yang akrab dengan para ilmuwan yang memegang otoritas IPTEK dalam bidang masing-masing.
4.    Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.

Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini mengajak ke arah sikap dan ketajaman wawasan tersebut :
 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q. S. Al-Hasyr : 18)


Pada akhirnya strategi pendidikan Islam dalam mengantisipasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, adalah terletak pada kemampuan menkonfigurasikan sistem nilai islami yang akomodatif terhadap aspirasi umat Islam untuk berpacu dalam kompetisi bidang IPTEK di satu pihak dan di lain pihak kemampuan psikologis serta paedagogis yang berdaya kreatif untuk mentransfer IPTEK modern itu sendiri.
D.  STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF GLOBAL
Memasuki era globalisasi berarti masuk ke dalam sistem dunia dan modernisasi yang konsekuensinya harus menghadapi arus perubahan yang begitu cepat dan sulit diprediksi. Perubahan sosial tersebut diwarnai oleh beberapa hal:
1.    Benturan nilai, budaya, dan agama di seluruh dunia yang berdampak pada pergeseran nilai. Nilai-nilai lama akan dipertanyakan kembali dan muncul nilai-nilai baru melalui proses sintesa atau anti-tesa ketika berhadapan dengan nilai-nilai lain.
2.    Tuntutan liberalisasi dalam berbagai bidang kehidupan (ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan agama), yang berimplikasi semakin kuatnya tuntutan pengakuan atas pluraritas pandangan hidup sejalan dengan semakin pluralnya kehidupan.
3.    Tuntutan kompetisi dalam berbagai bidang kehidupan baik pada skala nasional, regional maupun internasional dimana dalam proses kompetisi ini akan muncul pihak-pihak yang dominan yang akan mempengaruhi bahkan bisa mendikte pihak lain yang lemah.

Ada banyak hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi problem besar tersebut, antara lain:
Peningkatan Kualitas SDM
Agenda utama pendidikan haruslah pada pengembangan dan peningkatan kualitas SDM baik ditinjau dari nilai ekonomis maupun nilai insani. Nilai ekonomis ialah menjadikan manusia lebih produktif dan nilainya lebih tinggi secara ekonomis, yang diperoleh melalui penguasaan ilmu dan teknologi. Nilai insani berupa nilai tambah budaya dan iman taqwa yang menjadikan manusia lebih tinggi harkat dan martabat kemanusiaannya melalui pendidikan yang sinergis antara pendidikan agama dan ilmu pengetahuan non agama.

Dengan kesadaran semacam itu diharapkan memotivasi peserta didik untuk lebih maju dalam rangka kompetisi secara sehat dengan bangsa-bangsa lain. Itu juga dimaksudkan agar peserta didik siap menghadapi tugas kehidupan masa depan, yang meliputi tugas pokok yaitu: 1) untuk dapat hidup (to make a living), 2) untuk mengembangkan kehidupan yang bermakna (to lead a meaningful life), dan 3) untuk turut memuliakan kehidupan (to ennoble life). Tiga tugas pokok ini relevan dengan konsep realisasi diri sebagai tujuan pendidikan Islam.

Gerakan Pendidikan Nilai
Pembangunan watak bangsa (character building) merupakan hal yang penting dilakukan dalam upaya menegakkan moralitas. Untuk itu, perlu ditekankan gerakan pendidikan nilai yang berkesinambungan, dengan didukung semua elemen baik pemerintah, institusi, dan masyarakat luas, diharapkan terbentuk kultur masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas dan tercipta pula simbiosis mutualis antara budaya dan pendidikan. Dengan demikian tercapailah tujuan luhur pendidikan mencetak generasi insan kamil mardhatillah.

-Pengembangan pendidikan Islam
Untuk itu, perlu dipertegas kembali strategi baru pengembangan pendidikan Islam dari berbagai aspek komponen penunjang pendidikan, yaitu:
1)        Dari segi visinya, harus mampu menyesuaikan dengan visi pendidikan nasional yang mengarahkan agar mampu berkompetisi di era global,
2)        Dari segi misinya, yaitu harus menghidupkan kembali tradisi ilmiah islami,
3)        Dari segi tujuannya, harus bertumpu pada aspek kognitif yang disertai dengan pengamalan (to do), internalisasi (to be), dan untuk kepentingan masyarakat (to life together),
4)        Dari segi kurikulumnya, harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku disamping mengembangkan kurikulum sendiri,
5)        Dari segi pendidik, harus mampu melihat bahwa guru bukan satu-satunya sumber informasi yang mutlak,
6)        Dari segi peserta didik, harus dilihat sebagai mitra dalam PBM,
7)        Dari segi PBM, harus berpusat pada siswa (student centris),
8)        Dari segi lingkungannya, harus melihat lingkungan sebagai faktor yang mempengaruhi terjadinya kegiatan pembelajaran,
9)        Dari segi sarana dan prasarananya yang terdapat di masyarakat dapat didayagunakan untuk kegiatan pendidikan secara maksimal,
10)    Dari segi manajemen pengelolaannya melalui pendekatan manajemen bisnis yang bertumpu pada pelayanan yang memuaskan pelanggan (customer oriented),
11)    Dari segi pendanaannya yang harus sebanding dengan mutu layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik. 
















BAB III
P E N U T U P

A. KESIMPULAN
1.      Strategi menurut bahasa berarti cara berpikir, ilmu, metode dan siasat. Sedangkan menurut istilah strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya manusia untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu. Strategi pembangunan pendidikan Agama Islam merupakan suatu cara untuk membangun dan meningkatkan pendidikan Agama Islam berdasarkan tuntunan Agama Islam agar dapat bertahan dan mampu menjawab tantangan perkembangan IPTEK dengan mengambil sisi positif yang ada di dalamnya.
2.      Tuntutan Agama Islam sejak awal penyebarannya di dunia ini telah mengajak dan mendorong umat manusia agar bekerja keras dan mencari kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Kerja keras inilah yang mendorong ke arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.      Strategi pendidikan Agama Islam dalam upaya mengantisipasi Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut :
a.    Motivasi kreativitas anak didik ke arah pengembangan Iptek itu sendiri, dimana nilai-nilai islami menjadi sumber acuannya.
b.    Mendidik keterampilan memanfaatkan produk Iptek bagi kesejahteraan hidup umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
c.    Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan iptek, dan hubungan yang akrab dengan para ilmuwan yang memegang otoritas iptek dalam bidang masing-masing.
d.   Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterprestasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.
4.    Strategi pendidikan Islam dalam perspektif global yang diwarnai oleh benturan nilai, tuntutan liberalisasi dan kompetisi adalah dengan melalui peningkatan kualitas SDM, gerakan pendidikan nilai, dan pengembangan pendidikan islam dari berbagai aspek komponen penunjang pendidikan.

B. IMPLIKASI
Perkembangan IPTEK semakin mengglobal hampir di semua aspek kehidupan, namun janganlah kita terbawa arus jaman hingga mengorbankan harga diri agama kita. Semuanya harus beriringan sejalan dengan tujuan hidup di dunia maupun akhirat, artinya jangan sampai IMTAQ menjadi terkikis hanya karena pengaruh tersebut, tentunya hal itu sebagai motivasi untuk bisa menyesuaikan diri dalam peradaban maju melalui konsep ijtihad yang Islami di antara umat Islam dalam menyikapi hal-hal yang tidak diinginkan dari pengaruh-pengaruh negatif perkembangan IPTEK, dan Pendidikan Agama Islam harus berupaya melalui strategi yang nyata membangun jalan yang harmonis dan saling menguntungkan di antara keduanya.

Wallahu A’lam Bish-Shawab











DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Muzayyin, Prof., H., M. Ed., Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2007

Furchan, Arief, Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia, Yogyakarta: Gama Media, 2004

Nata, Abuddin, Prof., DR., H., M. A., Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Ed. 1. Cet. 2., Jakarta: Kencana, 2011

http://www.google-search.com/strategi pembangunan pendidikan agama islam dalam upaya mengantisipasi perkembangan iptek