Sabtu, 09 Januari 2016

Lebih Baik Berani "Bertanya" Daripada Takut "Sesat" di Jalan




Lebih Baik Berani “Bertanya” Daripada Takut “Sesat” di Jalan

Bertanya merupakan suatu pemenuhan rasa ingin tahu manusia (curiosity). Manusia tak pernah lepas dari rasa ingin tahu tersebut, karena kita semua dilahirkan ‘tanpa tahu’ dan akhirnya ‘tahu’ dengan berbagai pengalaman hidup dari orang-orang yang ‘penuh tahu’. Pengetahuan bisa didapatkan dari bertanya kepada orang-orang yang pantas dijadikan tempat bertanya. Namun hal ini sering disepelekan orang karena malu dan ragu dikatakan bodoh. Nah, apakah kita harus malu untuk ‘bertanya’ demi sebuah kebaikan ?
Malu bertanya sesat di jalan”. Itulah peribahasa umum yang menjadi landasan untuk lebih memotivasi diri agar kita tidak pernah merasa sungkan untuk bertanya kepada siapapun, dimanapun, kapanpun dan tentang apapun. Kita belajar di sekolah tak lepas dari ‘bertanya’ kepada guru dan bahkan teman sekalipun. Kita berkeluarga di rumah juga tak lepas dari ‘bertanya’ kepada orang tua dan saudara-saudara kita. Apalagi sampai ke tingkat masyarakat luas yang masih baru buat kita. Namun tetap saja ada rasa malu bertanya ketika berhadapan dengan hal-hal baru tersebut di luar kebiasaan kita.
Semua orang pasti merasakan pentingnya bertanya seperti yang dituliskan peribahasa tersebut. Seperti halnya ketika saya baru belajar menabung di bank. Dulu, saya sangat sulit sekali untuk melakukan transaksi dalam melakukan transfer dan menarik uang dari rekening karena harus selalu antri menunggu dengan sesama nasabah di bank. Apalagi kalau bank nya sudah tutup atau hari libur. Waktu itu saya merasa kalah dengan teman-teman yang lebih smart menggunakan ATM mereka dalam bertransaksi. Saya merasa malu dan ragu bertanya kepada mereka karena takut dianggap bodoh. Akhirnya dalam keadaan kepepet, saya nekat masuk ke dalam bilik ATM. Pokoknya saya sangat butuh uang saat itu untuk membeli kado buat teman yang sedang menikah. Saya lupa menarik uang sebelumnya, jadinya serba salah. Mau pinjam uang teman salah, pulang ke rumah juga salah apalagi teman-teman sudah menungguku di kampus.
Di depan mesin ATM, saya pura-pura cari kartu ATM ku, padahal di dalam pikiranku sedang berkecamuk,” kalau nekat seperti ini bisa-bisa ATM saya terblokir. Dan tidak mungkin juga saya tinggalkan ATM saya yang tertelan dalam mesin begitu saja... “. Saya mandi keringat memikirkannya. Tiba-tiba, Pak Satpam datang menghampiriku karena orang-orang sudah antri di depan bilik ATM.
“Tolong cepat-cepat ya, Dik. Yang lain sudah antri di depan tuh !”, kata Pak Satpam kepadaku.
“Bapak bisa bantu saya... ?“, kataku padanya dengan pasrah.
“Oh... baru belajar menggunakan ATM... Jangan malu bertanya, Dik. Kami disini, siap membantu nasabah dalam hal apapun. Nah, sekarang masukkan kartu ATM nya, biar anda sendiri yang memasukkan password nya. Selanjutnya, nanti saya akan menuntun anda menggunakan kartunya, ok !”, kata Pak Satpam menjelaskan kepadaku.
“Terima kasih banyak ya, Pak... !”
Selepas itu, saya merasa lega, tak ada yang dikhawatirkan lagi. Coba bayangkan, bertanya dengan seorang Satpam saja saya merasa malu. Tetapi, bertanya tetap saja harus dilakukan, karena bertanya tidak menuntut batas profesi, jabatan atau status semata. Tidak ada salahnya jika kita bertanya kepada siapapun dalam hal apapun, karena tujuan bertanya itu adalah positif. Tanyakan yang masih meragukan dan sangat perlu, jangan mudah putus asa teruslah bertanya sampai menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan.
Makanya, lebih baik banyak bertanya sebelum ‘tahu betul’ daripada nanti ‘bengong’ tersesat di jalan, yang pada akhirnya menyusahkan kita sendiri. Banyak tanya banyak tahu, jadinya banyak pengalaman yang nantinya bisa menjadi referensi jika nanti kita ditanyai orang juga. Hilangkan rasa malu bertanya apalagi sampai membodohkan diri sendiri. Kalau tetap malu bertanya, nanti jadinya malu-maluin juga, tambah bodoh tambah bikin kecewa. Beranilah untuk yakin bertanya dengan pasti daripada takut nanti sesat di jalan.
Ngomong-ngomong tentang bank, khususnya bank BNI. Sekarang tak ada batasnya lagi untuk malu dan ragu bertanya tentang apapun mengenai BNI. Lewat twitter nya @BNI46, bank yang satu ini memberikan kemudahan bagi para nasabahnya dimanapun berada untuk bertanya lewat hashtag #AskBNI. Jadi, tambah nyaman rasanya kalau menabung di BNI. Tak ada lagi yang merasa ‘kurang tahu’ dengan berbagai pelayanan, fitur dan promo terbaru dari BNI, sebagaiman slogannya “Melayani negeri, kebanggaan bangsa”.
Nah, sekarang hilangkan rasa malu, ragu, galau dan bimbang dalam bertanya. Karena bertanya adalah manusiawi, sedangkan manusia adalah makhluk sosial yang tak lepas dari bantuan orang lain. Mulailah untuk lebih banyak bertanya, cari tahu apa yang kamu tidak tahu sebanyak-banyaknya. Sekarang 2016, waktunya untuk ‘move on’ menjadi seseorang yang ‘mau bertanya gak sesat di jalan’ karena "lebih mulia bertanya daripada menjadi orang yang terus malu bertanya hingga tidak tahu sama sekali".