Lebih Baik Berani “Bertanya” Daripada Takut “Sesat”
di Jalan
Bertanya merupakan suatu pemenuhan rasa ingin tahu
manusia (curiosity). Manusia tak pernah lepas dari rasa ingin tahu
tersebut, karena kita semua dilahirkan ‘tanpa tahu’ dan akhirnya ‘tahu’
dengan berbagai pengalaman hidup dari orang-orang yang ‘penuh tahu’. Pengetahuan
bisa didapatkan dari bertanya kepada orang-orang yang pantas dijadikan tempat
bertanya. Namun hal ini sering disepelekan orang karena malu dan ragu dikatakan
bodoh. Nah, apakah kita harus malu untuk ‘bertanya’ demi sebuah kebaikan ?
“Malu bertanya sesat di jalan”. Itulah peribahasa
umum yang menjadi landasan untuk lebih memotivasi diri agar kita tidak pernah
merasa sungkan untuk bertanya kepada siapapun, dimanapun, kapanpun dan tentang
apapun. Kita belajar di sekolah tak lepas dari ‘bertanya’ kepada guru
dan bahkan teman sekalipun. Kita berkeluarga di rumah juga tak lepas dari ‘bertanya’
kepada orang tua dan saudara-saudara kita. Apalagi sampai ke tingkat masyarakat
luas yang masih baru buat kita. Namun tetap saja ada rasa malu bertanya ketika
berhadapan dengan hal-hal baru tersebut di luar kebiasaan kita.
Semua orang pasti merasakan pentingnya bertanya seperti
yang dituliskan peribahasa tersebut. Seperti halnya ketika saya baru belajar
menabung di bank. Dulu, saya sangat sulit sekali untuk melakukan transaksi
dalam melakukan transfer dan menarik uang dari rekening karena harus selalu
antri menunggu dengan sesama nasabah di bank. Apalagi kalau bank nya sudah
tutup atau hari libur. Waktu itu saya merasa kalah dengan teman-teman yang
lebih smart menggunakan ATM mereka dalam bertransaksi. Saya merasa malu
dan ragu bertanya kepada mereka karena takut dianggap bodoh. Akhirnya dalam
keadaan kepepet, saya nekat masuk ke dalam bilik ATM. Pokoknya saya
sangat butuh uang saat itu untuk membeli kado buat teman yang sedang menikah.
Saya lupa menarik uang sebelumnya, jadinya serba salah. Mau pinjam uang teman
salah, pulang ke rumah juga salah apalagi teman-teman sudah menungguku di
kampus.
Di depan mesin ATM, saya pura-pura cari kartu ATM ku,
padahal di dalam pikiranku sedang berkecamuk,” kalau nekat seperti ini
bisa-bisa ATM saya terblokir. Dan tidak mungkin juga saya tinggalkan ATM saya
yang tertelan dalam mesin begitu saja... “. Saya mandi keringat memikirkannya.
Tiba-tiba, Pak Satpam datang menghampiriku karena orang-orang sudah antri di
depan bilik ATM.
“Tolong cepat-cepat ya, Dik. Yang lain sudah antri di
depan tuh !”, kata Pak Satpam kepadaku.
“Bapak bisa bantu saya... ?“, kataku padanya dengan
pasrah.
“Oh... baru belajar menggunakan ATM... Jangan malu
bertanya, Dik. Kami disini, siap membantu nasabah dalam hal apapun. Nah,
sekarang masukkan kartu ATM nya, biar anda sendiri yang memasukkan password
nya. Selanjutnya, nanti saya akan menuntun anda menggunakan kartunya, ok !”,
kata Pak Satpam menjelaskan kepadaku.
“Terima kasih banyak ya, Pak... !”
Selepas itu, saya merasa lega, tak ada yang dikhawatirkan
lagi. Coba bayangkan, bertanya dengan seorang Satpam saja saya merasa malu.
Tetapi, bertanya tetap saja harus dilakukan, karena bertanya tidak menuntut
batas profesi, jabatan atau status semata. Tidak ada salahnya jika kita
bertanya kepada siapapun dalam hal apapun, karena tujuan bertanya itu adalah
positif. Tanyakan yang masih meragukan dan sangat perlu, jangan mudah putus asa
teruslah bertanya sampai menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan.
Makanya, lebih baik banyak bertanya sebelum ‘tahu
betul’ daripada nanti ‘bengong’ tersesat di jalan, yang pada
akhirnya menyusahkan kita sendiri. Banyak tanya banyak tahu, jadinya banyak
pengalaman yang nantinya bisa menjadi referensi jika nanti kita ditanyai orang
juga. Hilangkan rasa malu bertanya apalagi sampai membodohkan diri sendiri.
Kalau tetap malu bertanya, nanti jadinya malu-maluin juga, tambah bodoh
tambah bikin kecewa. Beranilah untuk yakin bertanya dengan pasti daripada takut
nanti sesat di jalan.
Ngomong-ngomong tentang bank, khususnya bank BNI.
Sekarang tak ada batasnya lagi untuk malu dan ragu bertanya tentang apapun
mengenai BNI. Lewat twitter
nya @BNI46, bank yang satu ini
memberikan kemudahan bagi para nasabahnya dimanapun berada untuk bertanya lewat
hashtag #AskBNI. Jadi, tambah nyaman rasanya kalau menabung di BNI. Tak ada
lagi yang merasa ‘kurang tahu’ dengan berbagai pelayanan, fitur dan
promo terbaru dari BNI, sebagaiman slogannya “Melayani negeri, kebanggaan
bangsa”.
Nah, sekarang hilangkan rasa malu, ragu, galau dan
bimbang dalam bertanya. Karena bertanya adalah manusiawi, sedangkan manusia
adalah makhluk sosial yang tak lepas dari bantuan orang lain. Mulailah untuk
lebih banyak bertanya, cari tahu apa yang kamu tidak tahu sebanyak-banyaknya.
Sekarang 2016, waktunya untuk ‘move on’ menjadi seseorang yang ‘mau
bertanya gak sesat di jalan’ karena "lebih mulia bertanya daripada menjadi orang yang terus malu bertanya hingga tidak tahu sama
sekali".